Liputan6.com, Jakarta - WhatsApp akhirnya mendatangkan salah satu fitur yang dinanti-nanti para penggunanya, yakni dark mode.
Dengan fitur ini, pengguna diharapkan dapat mengurangi ketegangan mata saat memakai aplikasi di ruang minim cahaya.
Tidak hanya itu, kehadiran fitur ini sekaligus memberikan pengalaman baru untuk tampilan yang lebih segar. Adapun fitur ini sudah tersedia untuk pengguna sistem operasi iOS dan Android di seluruh dunia.
Advertisement
"WhatsApp menemukan selama masa uji coba, penyatuan warna hitam dan putih murni alami menghasilkan kontras yang tinggi, sehingga mengakibatkan kelelahan pada mata," tulis WhatsApp dalam keterangannya.
Baca Juga
Untuk itu, perusahaan memilih untuk warna abu-abu gelap dan putih tulang (off white) sebagai latar untuk fitur ini. Penasaran seperti apa tampilan dark mode di WhatsApp? Cek cara mengaktifkannya berikut ini.
1. Untuk mengaktifkannya, pengguna harus memperbarui aplikasi WhatsApp terlebih dulu.
2. Setelah itu, bagi pengguna Android 10 dan iOS 13, kamu cukup mengaktifkan fitur dark mode dari sistem dan tampilan WhatsApp akan mengikuti secara otomatis.
3. Sementara pengguna Android 9 dan versi di bawahnya, tinggal membuka pengaturan WhatsApp, pilih Chat, lalu Theme dan Dark.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Catat Rekor Baru, WhatsApp Punya 2 Miliar Pengguna
Sebelumnya, WhatsApp baru saja mengumumkan capaian baru di awal 2020 ini. Lewat laman blognya, aplikasi milik Facebook tersebut mengumumkan telah mengantongi 2 miliar pengguna di seluruh dunia.
"Kami bersemangat untuk membaginya, bahwa mulai hari ini, dukungan WhatsApp sudah lebih dari dua miliar pengguna di seluruh dunia," tulis perusahaan seperti dikutip dari situs resminya, Kamis (13/2/2020).
Jumlah ini dari sebelumnya aplikasi ini mencatat ada 1,5 miliar pengguna di 2018 dan 1 miliar pengguna pada 2016. Meski besar, jumlah pengguna WhatsApp belum mengalahkan induknya, Facebook, yang memiliki 2,5 miliar pengguna.
Advertisement
Fokus pada Keamanan Pengguna
Bersama pengumuman ini, WhatsApp juga menegaskan komitmennya terhadap keamanan pengguna. Karenanya, perusahaan mengatakan enkripsi end-to-end merupakan pengaturan bawaan di aplikasi.
"Enkripsi yang kuat mirip dengan gembok digital yang tidak dapat dirusak, menjaga informasi yang dikirimkan lewat WhatsApp aman, juga melindungi pengguna dari hacker dan kriminal," tulis perusahaan.
Menurut perusahaan, enkripsi yang kuat saat ini merupakan kebutuhan di kehidupan modern. Karenanya, mereka memastikan tidak ada kompromi soal keamanan, mengingat hal itu akan membuat orang merasa kurang aman.
"Sebagai perlindungan tambahan, kami bekerja dengan ahli keamanan terbaik, menggunakan teknologi mumpuni, tanpa mengorbankan privasi," tulis perusahaan lebih lanjut.
Sekadar informasi, persoalan keamanan memang masih menjadi perhatian besar di WhatsApp. Namun di sisi lain, sistem keamanan yang ketat itu disebut juga membuka celah penyalahgunaan, seperti aksi kriminal.
(Dam/Isk)