Liputan6.com, Jakarta - Kalau dulu tulisan dari blog bisa kamu jadikan uang, kini platform video pendek TikTok juga bisa menghasilkan uang, lho.
Aplikasi asal Tiongkok ini memungkinkan kamu untuk membuat video pendek dengan menari dan berkreasi.
Namun, kini tampaknya TikTok sudah beralih dari aplikasi yang cuma sekadar hiburan menjadi aplikasi yang bisa kamu manfaatkan.
Advertisement
Baca Juga
Dilansir Ubergizmo, Senin (9/3/2020), para peneliti percaya bahwa Aashika Bhatia, aktris India berusia 19 tahun yang memiliki 14 juta pengikut berpotensi bisa menagih USD 1 juta atau sekitar Rp 14 miliar kepada perusahaan untuk setiap postingan-nya yang disponsori.
"Saya benar-benar dapat mempercayai angka-angka itu jika melihat berapa banyak uang yang dihabiskan Instagram. Cara cepat menghasilkan uang di TikTok adalah bekerja sama dengan influencer dan promosikan barang-barang," ucap James Whatley, mitra strategi di agensi pemasaran Digitas UK.
Sementara itu, TikTok baru saja mengumumkan kesepakatan kemitraan barunya dengan Fortnite untuk sebuah tarian di TikTok, dengan kompetisi yang akan hadir dalam gim tersebut.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
TikTok Rilis Akun Khusus Agar Pengguna Tak Kebablasan Bikin Konten
Sebelumnya, TikTok meluncurkan akun bernama "TikTok Tips" di platform-nya guna meningkatkan keamanan, keselamatan, dan menebarkan vibes positif ke pengguna.
Mengutip laman Social Media Today, Senin (17/2/2020). TikTok Tips ini menggunakan influencer yang memberikan pesan kepada pengguna lainnya dalam pembuatan video pendek .
Baca Juga
Sejauh ini challenge yang hadir di TikTok memang banyak dan berbagai macam, namun tidak sedikit challenge yang kian menantang dicemaskan akan membahayakan pengguna. Ini adalah salah satu alasan mengapa akun ini dibuat.
Selain itu, akun ini juga mengingatkan pengguna yang terlalu sering membuat video TikTok untuk lebih berinteraksi dengan lingkungan.
Hal ini ditakutkan, orang yang terlalu sering membuat video TikTok nantinya tidak berinteraksi dengan lingkungannya.
Kebijakan ini juga menghindari pengguna dari pelechan atau cyberbullying berdasarkan kondisi fisik atau mental mereka.
Advertisement
Lawan Perundungan Siber
Di samping itu, TikTok bekerja sama dengan komunitas anti bullying (perundungan) Sudah Dong meluncurkan panduan bertajuk "Sama Sama Aman, Sama Sama Nyaman". Panduan ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan internet yang aman bagi semua pengguna.
Panduan ini sesuai dengan fokus TikTok pada 2020 untuk melawan perundungan siber. Lingkungan internet yang aman diharapkan dapat membuat pengguna internet lebih nyaman berekspresi di ranah internet.
Peluncuran kampanye #SamaSamaNyaman ini sekaligus dalam rangka merayakan Hari Safer Internet Day (Hari Internet Aman Sedunia). Selain menghadirkan panduan, TikTok juga bekerja sama dengan sejumlah kreator untuk mengunggah video yang mengkampanyekan anti perundungan siber, dan dapat dilihat melalui tagar #SamaSamaNyaman.
"Fokus TikTok pada tahun ini adalah untuk mengatasi cyber bullying. Ini merupakan salah satu isu yang paling penting saat ini," ungkap Head of Public Policy TikTok Indonesia, Donny Eryastha, dalam acara peluncuran kampanye #SamaSamaNyaman di kawasan Jakarta, Selasa (11/2/2020).
Baca Juga
Mengutip hasil riset Polling Indonesia bersama Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet (APJI), sekira 49 persen warganet pernah menjadi sasaran perundungan di media sosial.
Angka tersebut diperoleh dari hasil survei yang dilakukan kepada warganet di Indonesia selama periode Maret hingga April 2019. Data ini dinilai menggambarkan pentingnya bagi warganet, terutama anak muda, untuk melindungi diri dari perundungan siber.
Panduan anti perundungan ini dapat diakses melalui website Sudah Dong di www.sudahdong.com. TikTok dan Sudah Dong membagikan sejumlah langkah yang bisa dilakukan warganet untuk melawan perundungan, termasuk dari sisi korban atau upstander.
"Di dalam panduan ini berisi tips-tips praktis tentang apa yang harus dilakukan ketika menjadi korban, atau yang membela korban seperti upstander. Langkah-langkah yang bisa kita lakukan ada di dalam panduan ini," tutur Doni.
(Fitriah Nurul Annisa/Isk)