Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) menyisir sejumlah berita hoaks yang beredar beberapa minggu belakangan ini.
Melalui mesin pengais (crawling) konten negatif, Kemkominfo memberikan penjelasan terkait 9 (sembilan) berita hoaks yang sempat bikin geger. Apa saja?
Baca Juga
Berikut ini kumpulan 9 hoaks, sebagaimana dikutip dari laporan hoaks Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kemkominfo, Minggu (8/3/2020).
Advertisement
1. Pemerintah Arab Saudi Tangguhkan Umrah Selama Satu Tahun
Diunggah sebuah informasi pada platform Facebook yang memberikan keterangan bahwa Pemerintah Arab Saudi menangguhkan Ibadah Umroh selama satu tahun di masa 2020 ini.
Informasi pada unggahannya menyebutkan pula bahwa Keputusan Pemerintah Arab Saudi ini diambil untuk mencegah penyebaran virus Corona.
Faktanya informasi tersebut dibantah oleh Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Endang Jumali, yang menegaskan bahwa sampai saat ini belum menerima informasi resmi terkait penangguhan Ibadah Umroh selama satu tahun sepanjang 2020 dari Arab Saudi.
Hasil koordinasi yang dilakukan KJRI dengan Direktur Urusan Travel Umroh Saudi Abdurrahman Al Segaf menjelaskan bahwa informasi tersebut adalah tidak benar.
Sejauh ini, informasi yang benar adalah bahwa penangguhan itu bersifat sementara sampai batas yang akan diumumkan kemudian.
2. Nahkoda Kapal CMA CGM Virginia di Tanjung Priok Terindikasi Corona
Telah beredar sebuah pesan berantai WhatsApp yang mengatakan adanya Nahkoda kapal CMA CGM Virginia di Pelabuhan Tanjung Priok yang terindikasi virus Corona.
Faktanya Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub, Ahmad menegaskan bahwa informasi adanya nakhoda kapal CMA CGM Virginia di Pelabuhan Tanjung Priok terindikasi virus Corona adalah tidak benar.
Hasil pemeriksaan dikatakan bahwa Nakhoda kapal berkewargaan Ukraina tersebut tidak terindikasi virus Corona, melainkan hanya sakit flu biasa.
Advertisement
3. Penculikan Anak SDN 148 Pekanbaru
Telah beredar informasi di media sosial yang menyebutkan bahwa telah terjadi penculikan anak terhadap seorang Siswi kelas 5 dari Sekolah Dasar Negeri 148 Kota Pekanbaru.
Faktanya, informasi tersebut adalah tidak benar. Hal tersebut dibantah oleh Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Sunarto yang menegaskan agar masyarakat untuk tidak mempercayai atau menggubris pesan tersebut, karena pesan tersebut tidak benar alias hoaks.
4. Penculikan Anak di Depan Pesantren Darul Ulum
Beredar sebuah postingan di media sosial yang memberikan informasi bahwa telah terjadi penculikan anak di depan Pesantren Darul Ulum. Dinarasikan juga bahwa pelaku menggunakan mobil Avanza warna hitam dan sekarang mobil menuju ke Rasau Jaya.
Setelah ditelusuri, dilansir dari suarakalbar.co.id Kapolsek Rasau Jaya, Iptu Sihar Binardi Siagan menegaskan bahwa kabar penculikan anak yang disebut menuju Rasau Jaya adalah tidak benar atau hoaks.
Selain itu, terkait isu penculikan anak di wilayah hukumnya, Kapolres Kubu Raya AKBP Yani Permana mengimbau agar warga tetap tenang ketika mendapat informasi. Apalagi informasi yang didapat belum pasti kejelasannya. Jika memang benar ada yang melihat gerak-gerik mencurigakan, agar segera melapor ke kantor Polisi terdekat.
Advertisement
5. Penangkapan Teroris di Lampung Tengah
Beredar posting-an video di media sosial dengan narasi yang menyebutkan bahwa telah terjadi penangkapan teroris di Masjid Agung Kalirejo Kecamatan Kalirejo, Lampung Tengah.
Dalam posting-an itu, pengunggah mengimbau kepada masyarakat untuk waspada karena teroris sudah masuk ke kampung-kampung.
Faktanya, informasi yang menyebutkan telah terjadi penangkapan teroris di Lampung tengah adalah tidak benar. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh pihak Polsek Kalirejo, pelaku tersebut bukan terduga teroris, melainkan mengalami depresi dan gangguan mental.
Senjata api yang dibawa oleh pelaku adalah senjata api mainan yang berjenis revolver.
6. Video Perilaku Polisi India Terhadap Wanita yang Membawa Anak
Beredar sebuah video kejadian polisi sedang memukul wanita yang sedang menggendong anak kecil dengan menggunakan tongkat dan mendorongnya sampai tersungkur. Kejadian itu diklaim dilakukan oleh polisi India.
Setelah ditelusuri, peristiwa tersebut bukan terjadi di India, tetapi di Bhaisepati, Lalitpur, Nepal, pada 27 Februari 2020 yang dilakukan oleh Inspektur polisi di Sektor Kepolisian Metropolitan Bungmati.
Menurut polisi, insiden tersebut terjadi pada saat sekelompok wanita telah berkumpul untuk memprotes, "menuntut keadilan" untuk seorang wanita.
Advertisement
7. Pasien BPJS Dipersulit Saat Akan Berobat di RSUD dr Soewandhie
Beredar sebuah unggahan video di media sosial, dalam unggahannya dituliskan "Kejadiannya di RS. Soewandi Surabaya Tambak Rejo.
Kronologis: Setelah mendaftarkan anak dan sudah antre mulai jam 3 sore sampai 6 malem belom di layani trus saya tanya ke dokter Galih di jawab antrian nama anak saya kurang 3 pas di panggil saya sabar menunggu tapi pas sudah 3 nama masuk tapi anak saya blom di panggil juga sampai jam 7 malem mungkin habis ini tapi ternyata gak di panggil juga trus saya tanya lagi eh malah di bentak-bentak. Apa karna saya pakai bpjs trus saya di perlakukan seperti ini..”
Faktanya keterangan pada unggahan tersebut dibantah oleh Wadir Pelayanan Medik dan Keperawatan RSUD dr Soewandhie Drg Rince Pangalila. Ia mengatakan, informasi tersebut tidak tepat.
Rince menjelaskan bahwa pasien tersebut hendak memeriksakan anaknya, begitu masuk IGD, satu menit setelahnya langsung diperiksa dokter.
Dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan kondisi kegawatdaruratan. Pasien tersebut hanya mengalami sakit batuk dan pilek saja, dan pasien diminta untuk menunggu di luar sembari diminta untuk mendaftar.
8. Beberapa Hewan Mati Mendadak di Cibarusah (Bekasi) Karena Corona
Beredar informasi adanya sejumlah hewan yang ditemukan mati mendadak di Cibarusah, Kabupaten Bekasi, beberapa waktu lalu. Sebuah akun diketahui membagikan informasi tersebut dan mengaitkannya dengan Corona.
Faktanya, dinas terkait telah datang ke lokasi untuk melakukan pengecekan dan uji cepat (rapid test) terhadap bangkai hewan tersebut.
Kepala Seksi Pengamatan dan Pemberantasan Penyakit Hewan (P3H) Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi, Dwiyan Wahyudiharto mengatakan, hasil yang didapat dari pemeriksaan uji cepat (rapid test) menunjukkan seluruh hewan diduga mati akibat keracunan karena tidak ditemukan tanda-tanda penyakit menular.
Hal ini sekaligus menjawab dugaan atau isu yang menyebutkan bahwa hewan-hewan tersebut mati akibat Corona atau Flu Burung sebagaimana yang sempat beredar.
Advertisement
9. Muslim India Ditembak Ditempat
Beredar posting-an yang berisi video yang diklaim Polisi India telah menembaki Muslim yang ada di India yang tampak sedang berdiri di jalanan.
Faktanya, klaim dari postingan tersebut adalah keliru. Video tersebut adalah rekaman acara Mock Drill (latihan) Polisi daerah Jharkhand, India. Video tersebut beredar pada tahun 2017 yang lalu.
(Isk/Why)