Liputan6.com, Jakarta - Industri telekomunikasi Indonesia kedatangan pemain baru, yakni Switch Mobile.
Mengusung jargon worry-free, Switch Mobile menawarkan layanan komunikasi dengan konsep baru. Salah satunya, ketika kuota paket data habis, pengguna akan tetap terhubung ke jaringan internet.
Advertisement
Baca Juga
"Worry-free ini artinya (pengguna) masih bisa terkoneksi ke internet, tapi dengan speed yang disesuaikan. Berapa speed-nya, itu tergantung paket yang dibeli di awal. Tapi yang jelas cukup (cepat) untuk balas email atau chat," ujar Dadang, co-founder sekaligus Chief Business Officer di Switch dalam sesi bersama awak media di Jakarta, Selasa (10/3/2020).
Selain itu, Switch menyediakan beberapa macam paket sesuai dengan kebutuhan pengguna, mulai dari paket data hingga paket telepon.
"Ada kebebasan (untuk) memilih paket. Suka telepon, ada paket telepon saja. Suka internet, ada paket internet saja," tutur Ega, founder sekaligus CEO dari Switch.
Reward
Lebih lanjut, Switch juga menawarkan reward atau hadiah. Pengguna akan mendapatkan poin untuk setiap pembelian paket Â
"Setiap pembelian paket, ada reward-nya. Poin enggak harus dikumpulin sampai setahun. That's why, kami sediakan digital voucher (sebagai reward) mulai dari yang murah-murah," tutur Ega.
Aktivitas di dalam aplikasi (in-app activities) seperti in-app game juga akan diganjar dengan reward.
"Ada in-app games. Di situ nanti ada reward lagi. Reward dari main game ini juga bisa di-redeem," kata Ega.
Reward yang ditawarkan pun bervariasi, mulai dari digital voucher untuk makanan hingga wisata. Â
Advertisement
Pakai jaringan Smartfren
Layanan telekomunikasi yang ditawarkan Switch berbasis pada jaringan milik Smartfren.Â
Menanggapi pertanyaan Tekno Liputan6.com mengenai hubungan di antara Smartfren dan Switch, Ega menyebut Switch bukan anak perusahaan Smartfren dan juga bukan perusahaan bersama (joint venture).
"Kami cuma pakai jaringan Smartfren, bukan anak perusahaan, bukan pula perusahaan bersama,"Â ujar Ega.
Saat ini Switch tersedia untuk perangkat Android dan iOS yang mendukung jaringan 4G dan tersedia untuk layanan prabayar. Perusahaan menargetkan pengguna pada rentang usia 17-35 tahun yang umumnya memerlukan layanan digital harian.
Untuk mencoba layanan Switch, pengguna harus memasang aplikasinya, lalu memilih nomor telepon yang ingin digunakan.Â
Ini mirip seperti by.U dari Telkomsel. Namun menurut pengamatan Tekno Liputan6.com, ada beberapa perbedaan di antara keduanya, yakni mekanisme reward dan redeem, in-app activities (memainkan in-app game, membaca berita, dll.), serta personalisasi avatar pengguna.
(Why/Ysl)