Sukses

6 Pertimbangan Perusahaan Modal Ventura Ketika Hendak Berinvestasi ke Startup

Ada beberapa pertimbangan perusahaan modal ventura ketika hendak berinvestasi ke startup. Apa saja?

Liputan6.com, Jakarta - Sektor ekonomi kreatif menjadi salah satu perhatian pemerintah guna mendorong pertumbuhan perekonomian Indonesia. Ini didasari oleh kontribusi ekonomi kreatif, yang menurut data OPUS Ekonomi Kreatif 2019, mencapai Rp 1,105 triliun terhadap PDB Nasional.

Kontribusi ekonomi kreatif tahun ini terhadap perekonomian nasional diperkirakan meningkat, mencapai 7,44 persen. Pertumbuhan positif ekonomi kreatif dan perhatian pemerintah ini sejalan dengan proyeksi para investor.

Devina Halim, Investment Associate di perusahaan modal ventura East Ventures, berbagi pengalaman dan insight terkait perubahan tren investasi bagi para pelaku startup di acara Jurnal Entrepreneur bertajuk "Strategi Menyusun Laporan Keuangan untuk Memikat Hati Investor" di Jakarta belum lama ini.

Sebagai perusahaan modal ventura yang berfokus pada startup di fase awal, East Ventures, memiliki beberapa pertimbangan sebelum melakukan investasi.

Tahapan awal seleksi adalah memastikan status usaha yang sudah menjadi Perusahaan Terbatas (PT) guna memitigasi penipuan secara legal dan kepemilikan Laporan Keuangan dengan matriks tepat yang bisa dijual kepada investor.

Misalnya, bagi perusahaan ritel atau makanan dan minuman, mereka tak bisa hanya memamerkan jumlah pengikut di akun media sosial dan mengklaimnya sebagai basis konsumen. Mereka perlu menunjukkan matriks lain yang berkaitan langsung dengan volume penjualan yang akhirnya berujung pada laba bersih perusahaan.

Beberapa aspek lain yang menjadi pertimbangan utama investor dalam menanamkan modal di startup menurut paparan Devina adalah sebagai berikut:

 

2 dari 3 halaman

1. Target pasar

Pemilik usaha harus memetakan serta memiliki target pasar yang jelas dan peminat yang sesuai dengan produk.

2. Skalabilitas

Memetakan strategi skalabilitas yang tepat guna memastikan pemilik usaha dapat meraup profit dengan usaha dan biaya efisien. Misal di sektor F & B, salah satu tantangan terbesarnya adalah menentukan lokasi yang tepat untuk menyasar target pasar produk tersebut.

3. Return of investment (RoI)

Hal yang perlu dijalankan pelaku usaha adalah melakukan efisiensi di berbagai lini tanpa menghambat perkembangan usaha, misalnya menekan biaya produksi atau gaji karyawan.

Selain itu, pebisnis juga perlu menemukan solusi agar pola distribusi bisa lebih efisien dan tepat sasaran. Pada akhirnya, beban usaha akan menyusut dan bisa menghasilkan laba maksimal serta dengan rasio RoI tinggi.

3 dari 3 halaman

4. Tim perusahaan yang produktif

Investor akan sangat tertarik dengan tim manajemen yang saling melengkapi dalam berbagai lini kerja. Misalnya, ada yang berjiwa pemimpin dan mampu membawa perusahaan dalam visi jangka panjang, ada anggota tim yang cakap menjalankan marketing, dan anggota tim yang mahir dengan perkembangan teknologi.

5. Mampu menghadapi persaingan

Perusahaan harus memiliki strategi untuk tetap bertahan di sektor industri yang digeluti dan memenangkan persaingan dengan kompetitor lain.

6. Adaptasi dengan perkembangan tren

Saat ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia didorong oleh konsumsi dengan perubahan dari satu tren ke tren lain yang sangat cepat.

Baik dari sektor industri maupun perubahan teknologi yang membuat semua hal mengarah pada efisiensi. Untuk itu, perusahaan harus mampu beradaptasi dengan tren yang terus berkembang.

Menurut Devina, kecanggihan teknologi saat ini dapat mengambil peran dalam pertumbuhan usaha. Bertumbuhnya startup penunjang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) serta Software as a Service (SaaS) juga hadir sebagai solusi bagi para pemilik usaha dalam menunjang produktivitas bisnis mereka.

Misalnya, untuk mengelola laporan keuangan usaha, bisa menggunakan software akuntansi berbasis komputasi awan seperti Jurnal.

Jurnal, dengan teknologi terdepan dan fitur terintegrasi dengan Point of Sale (PoS) dan beberapa bank besar di Indonesia, menawarkan kemudahan bagi pemilik usaha untuk mengelola pembukuan dengan akurat dan efisien melalui automasi.

Hal ini bisa meminimalisasi risiko kesalahan pencatatan dan membantu pemilik usaha mengetahui status keuangan perusahaan secara real time, menolong mereka dalam mengambil keputusan strategis guna mendorong pertumbuhan usaha, juga membuka akses finansial untuk mendukung pertumbuhan bisnis.

(Why/Isk)