Sukses

Besok, Kemkominfo Rilis Chatbot WhatsApp soal Virus Corona

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) akan merilis layanan chatbot terkait [virus Corona ]di WhatsApp. Peluncurannya dijadwalkan besok, Rabu (18/3/2020).

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) akan merilis layanan chatbot terkait virus Corona di WhatsApp. Peluncurannya dijadwalkan besok, Rabu (18/3/2020).

"Iya, rencana hari Rabu besok," ungkap Plt. Kepala Biro Humas Kemkominfo, Ferdinandus Setu, saat ditanya mengenai rencana peluncuran chatbot WhatsApp untuk informasi soal virus Corona, Senin (16/3/2020).

Sejauh ini, pihak Kemkominfo belum memberikan rincian terkait layanan chatbot tersebut.

Dalam keterangan terpisah, Kemkominfo bersama pemangku kepentingan telekomunikasi di Indonesia disebut tengah menyiapkan mekanisme tracking dan protokol penyebaran informasi publik melalui layanan pesan instan.

Menurut Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Infomatika Kementerian Kominfo, Ahmad M. Ramli, pelaksanaan tracking melalui layanan seluler bertujuan membantu petugas kesehatan mencegah penyebaran Covid-19.

"Kementerian Kominfo bekerjasama dengan operator seluler akan mendukung dan melaksanakan SOP terkait tracking," tuturnya.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

2 dari 2 halaman

Perusahaan Teknologi Tegaskan Komitmen Lawan Misinformasi Virus Corona

Lebih lanjut, perusahaan-perusahaan teknologi Amerika Serikat (AS) bekerja sama untuk memberikan informasi yang benar tentang virus Corona. Hal ini disampaikan dalam pernyataan bersama pada Senin (16/3/2020).

Dilansir Reuters, Microsoft, Facebook, Google, dan Twitter, menegaskan komitmen untuk melawan misinformasi atau informasi yang tidak benar tentang virus Corona di layanannya. Empat perusahaan tersebut menyampaikannya melalui pernyataan bersama.

Perusahaan-perusahaan lain termasuk LinkedIn, Reddit, dan YouTube, juga mengatakan bekerja sama dengan lembaga kesehatan pemerintah di seluruh dunia untuk berbagi informasi baru tentang Covid-19.

Menurut Hopkins University dan badan-badan kesehatan publik, AS telah melihat peningkatan tajam dalam kasus virus Corona. Lebih dari 3.500 dilaporkan telah terinfeksi, dan sekira 74 orang meninggal dunia.

(Din/Isk)