Liputan6.com, Jakarta - Untuk mencegah penyebaran virus corona, pemerintah pusat dan sejumlah pemerintah daerah mengimbau masyarakat untuk melakukan aktivitas di rumah, salah satunya bekerja dari rumah (work from home/WFH).
Kebijakan ini pun sudah dijalankan, mulai dari level kementerian sampai perusahaan berbasis teknologi karya anak bangsa, seperti Gojek, Bukalapak, dan Tokopedia.
Baca Juga
Pakar Human Resources (HR) Priyantono Rudito menilai WFH adalah kebijakan yang tepat untuk diambil dan diimplementasikan dalam situasi seperti sekarang ini.
Advertisement
"Kebijakan ini merupakan upaya bersama dan menjadi kontribusi perusahaan dalam rangka menekan kemungkinan dan risiko menyebar atau menularnya virus corona," kata Priyantono melalui keterangannya, Kamis (19/3/2020).
Sebelum terjadinya situasi seperti sekarang ini, WFH sebetulnya sudah merupakan bagian dari trend & outlook HR Practices yang tengah berlangsung saat ini.
"Ada 15 tren besar HR practices (praktik manajemen HR) yang saat ini sedang berlangsung sebagaimana hasil studi yang saya lakukan,” ungkap Chairman Forum Human Capital Indonesia (2013-2015) itu.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
WFH Jadi Tren di Era Digital
Menurutnya, WFH merupakan salah satu tren yang semakin mengarah menjadi 'the new normal' dalam praktik HR di era digital ini.
”WFH dipercaya memberi benefit baik bagi karyawan maupun bagi perusahaan,” lanjut pria yang juga dikenal sebagai mantan Chairman Telkom Australia itu.
Bagi karyawan, WFH bisa menjadi solusi bagi aspirasi mereka untuk mendapatkan work-life balance, fleksibilitas tempat dan waktu bekerja, bahkan untuk meningkatkan produktivitas.
"Khususnya bagi segmen karyawan millennial yang menginginkan fleksibilitas-fleksibilitas tersebut,” kata Priyantono yang juga menjabat sebagai Executive Director of Co-branding Kementerian Pariwisata RI.
Advertisement
Benefit Bagi Perusahaan
Sedangkan bagi perusahaan, WFH sudah banyak dipraktikkan karena mendukung terjadinya cara kerja secara kolaboratif untuk menghasikan lebih banyak hal positif.
Antara lain co-creation antar unit, membangun digital culture & mindset dengan lebih cepat, juga mengembangkan kompetensi digital dengan memanfaatkan teknologi dan collaboration platform yang berkembang.
"Di banyak perusahaan hal ini justru menjadi program strategis yang dikenal dengan program transformasi digital,” tegas penulis buku Leveraging Global Talent itu.
WFH merupakan implementasi perusahaan untuk menjalankan rekomendasi para ahli. Supaya pertemuan secara fisik tidak lagi berdekatan alias berjarak sehingga membantu memperlambat virus corona yang sudah menjadi pandemi.
Menciptakan jarak dalam hal ini disebut social distancing, di mana mengharuskan menjaga jarak satu sama lain sehingga virus tidak dapat menyebar dari satu orang ke orang lain.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (AS), social distancing adalah menghindari pertemuan massal dan menjaga jarak minimal 2 meter dari orang lain.
WFH juga dijalankan pemerintah seperti terjadi di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian BUMN, Kementerian Keuangan, Kementerian Koordinator Perekonomian, dan lainnya. Rapat kabinet bahkan dilakukan secara digital melalui video conference.
(Isk/Ysl)