Sukses

Cisco hingga Udemy Jadi Mitra Baru Kemdikbud untuk Fasilitasi Belajar Online

Menyusul Google, Microsoft, Ruangguru dkk, kini beberapa penyedia layanan pendidikan lainnya juga turut bergabung, yakni Cisco System Indonesia, ICANDO, IndonesiaX, MejaKita, dan Udemy.

Liputan6.com, Jakarta - Per Rabu (18/3/2020), Kemendikbud mencatat sudah ada 12 mitra perusahaan teknologi dan edtech startup yang bersedia menunjang proses belajar online. Melalui Surat Edaran Nomor 36962/MPK.A/HK/2020 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim meminta supaya aktivitas belajar-mengajar di daerah terdampak Covid-19 tetap berjalan dengan memanfaatkan teknologi.

"Beragam aktivitas pembelajaran bisa dilakukan oleh siswa dan mahasiswa dari rumah atau tempat tinggal masing-masing. Kita akan terus memfasilitasi program belajar dari rumah ini sesuai arahan Bapak Presiden," kata Nadiem dikutip dari keterangan resmi Kemdikbud.

Sebelumnya, telah diumumkan beberapa mitra yang bekerja sama dengan pemerintah dalam mendukung proses belajar online. Di antaranya Google Indonesia, Kelas Pintar, Microsoft, Quipper, Ruangguru, Sekolahmu, dan Zenius.

Terkini, beberapa penyedia layanan pendidikan online lainnya juga turut bergabung, yakni Cisco System Indonesia, ICANDO, IndonesiaX, MejaKita, dan Udemy.

Marina Kacaribu, Country Managing Director dari Cisco Systems Indonesia menyatakan komitmennya untuk membantu menyelenggarakan proses belajar online.

Melalui Cisco Webex guru dan murid tetap dapat menjalankan proses belajar-mengajar secara gratis. Adapun Cisco Webex adalah teknologi kolaborasi yang dapat digunakan sebagai media tatap muka virtual antara guru dan murid. Guru akan mengajar seperti biasa melalui video, termasuk berbagi konten presentasi dan berinteraksi dengan papan tulis digital melalui layar komputer/smartphone.

"Selain itu, Cisco Webex juga menyediakan ruang kelas digital berbasis messaging, sehingga guru dan murid dapat tetap berdiskusi dan berbagi materi melalui fitur group chat di Cisco Webex Teams yang kami sediakan," tutur Marina.

2 dari 6 halaman

ICANDO

Sementara itu, Syaiful Lokan, Pendiri dan Direktur Utama ICANDO menjelaskan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) tidak boleh luput dari perhatian di tengah merebaknya wabah COVID-19 di Indonesia.

ICANDO yang fokus pada Pendidikan Anak Usia Dini merupakan aplikasi berbasis Android yang dapat diunduh di Play Store. Aplikasi ini memuat konten yang selaras dengan Kurikulum 2013 mengusung konsep Game-based Education, sehingga cocok untuk anak usia dini.

"Aplikasi ICANDO yang berisi lebih dari 200 mini-games mulai dari literasi bahasa, literasi matematika, hidup sehat, dan karakter memberikan akses pembelajaran jarak jauh secara online untuk anak-anak usia dini agar tetap mendapatkan pembelajaran yang berkualitas dengan menyenangkan," ujar Syaiful.

 

3 dari 6 halaman

IndonesiaX

Adapun Lucyanna Pandjaitan, Pendiri IndonesiaX mengungkapkan perusahaan dan layanannya telah berpengalaman dalam mendukung penyediaan akses belajar bagi masyarakat melalui kursus-kursus berkualitas yang dibawakan oleh para instruktur terbaik bangsa. Sejak dirilis tahun 2015, tercatat lebih dari 500.000 pembelajar terdaftar di kursus online yang dapat diakses secara gratis.

"IndonesiaX berkomitmen meningkatkan kecerdasan bangsa melalui penyediaan kursus online gratis untuk mengurangi disparitas/kesenjangan pendidikan di negeri ini," ujar Lucyanna.

 

 

4 dari 6 halaman

MejaKita

Aktsa Efendy, Pendiri MejaKita menjelaskan bahwa platform yang dirancang sejak 2016 ini dapat menjadi salah satu solusi pembelajaran untuk siswa dan guru yang membutuhkan pembelajaran online. Penyajian materi di platform MejaKita dilakukan secara tematis dan dilengkapi forum diskusi yang bisa dimanfaatkan untuk tanya jawab. Platform ini sudah digunakan 15,000+ siswa di 223 kota.

"Kami memiliki materi pembelajaran dari SD-SMA yang gratis dan cukup lengkap, serta ribuan catatan yang sudah diunggah oleh murid-murid di komunitas pelajar kami di seluruh Indonesia. MejaKita mendukung teman-teman yang harus belajar di rumah untuk tetap dapat berdiskusi PR, soal dan tugas, serta berbagi catatan dan materi pembelajaran lainnya," jelas Aktsa.

 

5 dari 6 halaman

Udemy

Dihubungi secara terpisah di San Fransisco Amerika Serikat, Gregg Coccari, Chief Executive Officer Udemy juga menyatakan sebagai marketplace belajar dan mengajar terbesar di dunia, Udemy menyediakan materi keterampilan agar setiap individu dapat berkembang dengan sukses sesuai kebutuhannya. Situasi yang tidak kondusif akibat wabah Covid-19 menyebabkan semakin banyak orang membutuhkan dukungan platform online untuk tetap belajar maupun mengajar.

Udemy siap membantu para pendidik untuk menjadi pengajar online melalui program bersama komunitas yang telah disiapkan. "Kami dengan senang hati menyambut pengajar Indonesia untuk bergabung dengan lebih dari 57.000 instruktur/pengajar ahli untuk bisa ikut mengajarkan materinya dan menambah jumlah kursus yang sudah mencapai lebih dari 150.000 kursus di Udemy," terang Gregg.

Sementara itu, Gogot Suharwoto, Plt. Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi Kemendikbud mengungkapkan, rPortal Rumah Belajar pada awal tahun 2020 mendapat rata-rata kunjungan antara 17.000 hingga 20.000 pengunjung per hari. Namun, pada tanggap darurat Covid-19, lonjakan pengunjung terjadi di Rumah Belajar, yaitu mencapai 300 ribuan pengunjung per hari.

"Fitur-fitur Rumah Belajar disiapkan sebagai media pembelajaran online, untuk memberikan pengayaan dan remedial, serta memberikan pengalaman belajar dari mana saja, kapan saja. Kami sedapat mungkin memberikan kemudahan memperoleh pembelajaran online dan konten pembelajaran”, ujar Gogot

6 dari 6 halaman

Alamat Layanan

Layanan-layanan dari mitra baru Kemdikbud tersebut dapat diakses di alamat berikut ini:

1. Akses ke Cisco Webex gratis: http://cs.co/webexeducation-id

2. Akses unduh aplikasi ICANDO: http://bit.ly/appicando

3. Akses ke IndonesiaX: https://www.indonesiax.co.id/

4. Akses ke MejaKita: https://mejakita.com

5. Akses ke Udemy: https://www.udemy.com/teaching/ 

(Why/Isk)