Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bekerja sama dengan WhatsApp dan Telkom Group membuat chatbot yang bisa diakses publik dengan nama akun covid19.go.1d. Chatbot ini akan membagikan informasi tentang Covid-19 (virus Corona).
Publik dapat berinteraksi dengan akun chatbot resmi pemerintah tersebut untuk memperoleh informasi secara interaktif, yang kontennya disediakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Sosialisasi akun chatbot resmi ini akan dilakukan melalui lembaga penyiaran, SMS blast, banner di media online dan flyers.
Advertisement
Baca Juga
Chatbot WhatsApp itu awalnya direncanakan live trial mulai malam ini, Jumat (20/3/2020). Namun, sejak semalam akun tersebut sudah bisa diakses oleh masyarakat.
Terdapat keterangan centang hijau di samping nama kontak, yang menandakan bahwa akun tersebut telah terverifikasi.
Nomor chatbot tersebut adalah +62 811-3339-9000. Ketika pengguna menambahkan covid19.go.id ke daftar kontak, pengguna sudah bisa langsung mengaksesnya.
7 Informasi
Ada tujuh informasi yang disampaikan melalui chatbot tersebut. Berikut rinciannya:
A. Kabar Covid-19 terkini di Indonesia
B. Sebenarnya apa sih Covid-19 itu?
C. Apa saja gejala Covid-19?
D. Bagaimana cara melindungi diri?
E. Bagaimana cara melindungi orang lain?
F. Masker perlu gak sih?
G. Rumah Sakit Rujukan Covid-19.
Advertisement
Langkah Selanjutnya
Pengguna kemudian bisa mengetik huruf terkait informasi yang ingin diketahui. Misalnya jika mengetik "G", maka chatbot tersebut meminta pengguna untuk mengetik dan mengirimkan nama provinsi jika ingin mengetahui Rumah Sakit (RS) rujukan menangani kasus Covid-19 di wilayah tersebut.
Chatbot tersebut juga mencantumkan nomor hotline 119 ext 9 agar masyarakat bisa mendapatkan bantuan apabila memiliki gejala Covid-19.
"WhatsApp juga sudah berkomitmen memberikan kebijakan khusus bagi Indonesia untuk dapat menyalurkan pesan WhatsApp blast terkait pandemi Covid-19," ujar Menkominfo, Johnny G. Plate, di kantor Kemkominfo, Kamis (19/3/2020), saat mengumumkan soal chatbot tersebut.
"Kemkominfo akan menyediakan form bagi publik yang bersedia menerima pesan blast pada akun WhatsApp-nya. Whatsapp hanya memberikan kebijakan ini secara eksklusif kepada dua negara, yakni Indonesia dan Singapura," tutur Johnny lebih lanjut.
(Din/Why)