Liputan6.com, Jakarta - Perilaku konsumen Tanah Air di bulan Ramadan tahun ini diprediksi akan sedikit mengalami perubahan. Hal itu tidak lepas dari kondisi penyebaran Covid-19 di Indonesia.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Facebook pun menyiapkan sejumlah hal yang perlu dilakukan para pebisnis. Hal itu diungkapkan oleh Head of Marketing Facebook Indonesia, Hilda Kitti, dalam sesi Facebook Live.
Menurut Hilda, berdasarkan survei yang dilakukan Facebook bersama Kantar, sebagai besar responden mengaku sudah mempersiapkan barang yang ingin dibeli sekitar dua bulan sebelum Ramadan.
Advertisement
Baca Juga
Informasi ini juga didasarkan pada perilaku konsumen pada Ramadan tahun lalu. Namun Hilda mengatakan dengan kondisi pandemik saat ini, perilaku ini akan mengalami perubahan.
"Di Indonesia, survei menunjukkan pembelian online dalam dua minggu terakhir, naik 20 persen," tutur Hilda menjelaskan. Untuk itu, Facebook merasa pebisnis harus memanfaatkan momen ini.
Hilda mengatakan, pebisnis harus hadir di semua platform yang biasanya digunakan para konsumen. Selain itu, mereka harus bisa menentukan konten menarik yang sesuai dengan aktivitas konsumen selama Ramadan.
"Dalam konteks ini, pebisnis harus beradaptasi dengan pola komunikasi konsumen," tuturnya.
Sebagai contoh, pebisnis yang belum hadir di platform online, harus memulainya.
Dalam kondisi sekarang, Hilda juga menuturkan, pebisnis harus menekankan diri pada branding. Jadi, pebisnis harus melakukan sejumlah hal yang mendukung program saat ini, seperti menjamin kebersihan produk.
Manfaatkan Fitur di Facebook
Lebih lanjut Hilda juga menuturkan, pebisnis yang memakai teknologi Facebook juga tidak perlu lagi memikirkan banyak hal sekaligus, sebab dapat memanfaatkan teknologi otomatis di platformnya.
"Biarkan teknologi Facebook yang bekerja. Jadi, pebisnis yang sudah memakai fitur otomatis di Facebook, dapat lebih fokus memikirkan strategi yang lebih baik ke konsumen," tuturnya lebih lanjut.
Hal lain yang tidak kalah penting, pebisnis harus menentukan capaian yang relevan dengan bisnisnya. Jadi, pebisnis harus melihat kembali tujuan dari bisnis yang dilakukannya.
"Cara sebuah merek membangun citra konsumen di masa yang akan datang, akan sangat berpengaruh dengan persepsi konsumen di masa kini, terutama di masa menantang ini," ujar Hilda menjelaskan.
Untuk itu, dia mengatakan di masa yang menantang ini, para pebisnis tidak perlu berhenti beraktivitas, melainkan harus mulai menemukan cara komunikasi yang lebih baik dengan para konsumen.
(Dam/Ysl)
Advertisement