Liputan6.com, Jakarta - Google Play Store memang tidak pernah sepi dari serbuan pengembang nakal yang menyembunyikan malware ke aplikasi buatan mereka.
Meski Google telah berusaha keras mencari cara agar Play Store bebas dari malware, penjahat siber pun semakin "kreatif" agar malware buatannya tidak terdeteksi.
Baru-baru ini, peneliti keamanan dari Check Point Research menemukan jenis malware baru yang bersembunyi di 24 gim anak-anak dan 32 aplikasi utilitas di Play Store yang bisa di cek daftar lengkapnya di sini.
Advertisement
Dikutip dari laporan Check Point Research via BGR, Jumat (27/3/2020), malware yang diberi nama Tekya ini pada dasarnya berfokus pada aksi penipuan mobile ad dan fake click di beberapa iklan yang terlihat asli.
Baca Juga
Walau awalnya malware yang menginfeksi 56 aplikasi ini tidak terlalu banyak jumlahnya, perlu diketahui jumlah total yang sudah download mencapai lebih dari satu juta kali hingga saat ini.
"Malware Tekya menyembunyikan kode aslinya untuk menghindari deteksi oleh fitur Google Play Protect dan memanfaatkan mekanisme 'MotionEvent' untuk meniru tindakan pengguna dan menghasilkan klik," tulis laporan tersebut.
Â
Tersembunyi dari Sistem Keamanan Google
Mereka menambahkan, "selama penelitian malware Tekya tidak terdeteksi oleh VirusTotal dan Google Play Protect." Meski sudah diunduh satu juta kali, aplikasi jahat ini pada akhirnya terdeteksi dan langsung dihapus dari Play Store.
Pada Agustus 2019, tim peneliti keamanan mendapati aplikasi Android terpopuler dan seudah diunduh lebih dari 100 juta kali tersebut ternyata menyembunyikan malware.
Dengan semakin menjamurnya malware berkedok aplikasi resmi di Play Store, ada baiknya sebagai pengguna untuk lebih teliti lagi sebelum mengunduh dan instal ke perangkat Andriod.
(Ysl/Isk)
Advertisement