Sukses

Lagi Populer, Zoom Ternyata Bocorkan Informasi Pengguna

Zoom kini kedapatan membagikan sejumlah email dan foto pengguna. Paling parah, platform group video call ini ternyata juga memungkinkan pengguna membuat panggilan dengan orang asing.

Liputan6.com, Jakarta - Aplikasi Zoom belakangan ini tengah populer gara-gara orang harus bekerja di rumah karena Covid-19. Namun siapa sangka, setelah kedapatan membagikan informasi pengguna ke Facebook, Zoom kembali bermasalah.

Zoom kini kedapatan membagikan sejumlah email dan foto pengguna. Paling parah, platform group video call ini ternyata juga memungkinkan pengguna membuat panggilan dengan orang asing.

Mengutip laporan dari The Verge, Rabu (1/4/2020), hal ini terjadi karena ada masalah cara aplikasi menangani kontak yang dirasa bekerja di organisasi yang sama.

Biasanya, Zoom akan mengelompokkan kontak dengan domain email yang sama ke "Company Directory" sehingga pengguna bisa mencari orang tertentu, baik berdasarkan foto atau email, kemudian memulai panggilan dengan orang itu.

Hal ini cukup masuk akal untuk perusahaan yang karyawannya memakai Zoom.

Sayangnya, menurut laporan Vice, Zoom juga mengelompokkan beberapa orang yang mendaftar dengan email pribadi ke dalam satu kelompok.

2 dari 3 halaman

Direktori yang Sama

Artinya, pengguna yang masuk dalam kelompok ini bakal bisa melihat alamat email dan foto pribadi orang-orang yang berada di Company Directory mereka. Padahal, mungkin tidak ada satupun dari orang-orang itu yang sekantor.

Masih belum jelas seberapa luas masalah ini mempengaruhi pengguna. Namun, berdasarkan screenshot dari pengguna yang terdampak, memperlihatkan ada 995 akun di Company Directory-nya.

Pengguna ini juga menyebut, ada masalah dengan domain xs4all.nl, dds.nl, dan quicknet.nl, yang merupakan alamat domain email dari Belanda.

Zoom menyebut, pihaknya sudah memasukkan domain email tersebut ke daftar hitam setelah mengetahui masalah ini.

3 dari 3 halaman

Masuk ke Daftar Hitam

Juru bicara Zoom mengatakan, "Zoom menyimpan daftar hitam domain dan secara teratur mengidentifikasi domain yang akan ditambahkan."

Zoom juga mengajak pengguna memasukkan domain yang tidak dikenal ke daftar hitam.

"Zoom tidak mengelompokkan domain yang digunakan secara umum, termasuk gmail.com, yahoo.com, hotmail.com, dan lain-lain," menurut Zoom.

Zoom sendiri memang memiliki masalah dengan keamanan. Juli lalu, seorang peneliti keamanan menemukan bahwa ada sebuah website jahat yang bisa membuka video call Zoom lewat Mac, tanpa izin pengguna.

Perusahaan pun langsung merilis software perbaikan tersebut. Bahkan, Januari lalu, Check Point Research mempublikasikan artikel mengenai celah yang memungkinkan hacker untuk menguping panggilan.

(Tin/Ysl)