Sukses

Gojek Impor 5 Juta Masker untuk Driver Ojol dan Petugas Medis Covid-19

5 juta masker dari Gojek ini akan dialokasikan ke mitra driver ojol dan disumbangkan untuk para tenaga medis di rumah sakit rujukan Covid-19.

Liputan6.com, Jakarta - Gojek mengumumkan telah mendapatkan izin impor 5 juta masker dari BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Perusahaan yang didirikan Nadiem Makarim ini akan mendonasikan masker impor kepada Yayasan Anak Bangsa Bisa, yang mana akan dialokasikan bagi mitra driver ojol (ojek online) dan disumbangkan untuk para tenaga medis di rumah sakit rujukan Covid-19.

Sampai hari ini, Gojek telah menyediakan ratusan ribu paket kesehatan (safety kit) yang dibagikan di lebih dari 1.300 titik kepada puluhan ribu mitra driver ojol di lebih dari 80 kota di seluruh Indonesia.

Paket kesehatan tersebut berupa masker, hand sanitizer, vitamin, dan penyemprotan desinfektan pada sepeda motor serta mobil mitra driver ojol.

Jumlah paket di masing-masing daerah disesuaikan dengan ketersediaan dari masing-masing alat kesehatan yang saat ini jumlahnya sangat terbatas.

 

 

2 dari 4 halaman

Perusahaan On-Demand Pertama yang Dapat Izin Impor Masker

Garibaldi Thohir, Komisaris Utama Gojek, mengatakan pihaknya sangat bersyukur dan berterima kasih telah mendapatkan izin impor masker dari pemerintah Indonesia yang diwakili oleh BNPB selaku Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 dan Kementerian Kesehatan.

"Gojek merupakan perusahaan on-demand pertama yang mendapatkan izin impor ini. Hal ini memastikan tidak terganggunya ketersediaan dan produksi masker dan alat-alat perlindungan diri lain di Indonesia yang saat ini dialokasikan sepenuhnya untuk kebutuhan rumah sakit dan tenaga kesehatan,” ujar Garibaldi melalui keterangannya, Rabu (1/4/2020).

Ia menuturkan Gojek mengambil peran aktif untuk mendukung upaya pemerintah menekan penyebaran COVID-19.

"Mitra driver sering berinteraksi dengan orang lain dalam keseharian. Mereka adalah kelompok yang keamanan dan kesehatannya perlu dijaga. Dengan mitra driver yang aman, maka kebutuhan masyarakat Indonesia bisa terpenuhi di masa yang penuh tantangan ini,” ucao Garibaldi menambahkan.

Sementara Hans Patuwo, Chief Operations Officer Gojek, juga berterima kasih kepada kru Garuda Indonesia yang telah melakukan karantina 14 hari sebelum keberangkatan dan atas perjuangan mereka membantu jutaan mitra driver Gojek di Indonesia.

 

 

3 dari 4 halaman

Galang Dana Bantuan

Upaya Gojek melindungi mitra tidak hanya berhenti di pemberian paket kesehatan dan alat perlindungan diri, tapi dari hulu ke hilir.

Gojek telah menggalang Dana Bantuan Mitra Gojek senilai Rp 100 miliar, yang terkumpul dari donasi jajaran manajemen senior Gojek sebesar 25 persen gaji tahunan mereka serta pengalihan anggaran kenaikan gaji tahunan karyawan.

Dana Bantuan Mitra Gojek (Gojek Partner Support Fund) ini akan dikelola oleh Yayasan Anak Bangsa Bisa yang didirikan oleh Gojek. Prioritas utama yayasan adalah mendukung keberlangsungan pendapatan mitra driver dan mitra lainnya di tengah periode ketidakpastian ini.

Gojek juga telah mengumumkan skema bantuan pendapatan bagi mitra driver apabila ada yang terdiagnosa positif COVID-19. Gojek merupakan perusahaan on-demand pertama di Indonesia yang memberlakukan skema bantuan pendapatan bagi mitra driver.

 

4 dari 4 halaman

Edukasi ke Driver Ojol

Program dana bantuan ini kemudian juga diperluas kepada driver dengan status ODP dan PDP dan harus dikarantina berdasarkan rujukan pemerintah, agar mereka masih dapat mendukung keluarganya ketika mereka harus dikarantina dan tidak dapat bekerja.

Perluasan program dana bantuan ke driver status PDP dan PDP ini akan dinaungi oleh Yayasan Anak Bangsa Bisa (YABB).

Gojek juga terus memberikan edukasi kepada mitra mengenai pencegahan COVID-19, termasuk memperkenalkan inovasi contactless delivery di layanan pesan-antar makanan GoFood serta GoSend, GoShop dan GoMart, guna meminimalisir kontak fisik langsung dalam pengantaran makanan dan barang.

(Isk/Why)