Liputan6.com, Jakarta - Sehubungan dengan pandemi virus corona Covid-19 semakin meluas, masyarakat pun diminta untuk bekerja atau sekolah dari rumah.
Tak hanya itu, warga juga diminta untuk mempraktikkan social distancing atau menjaga jarak satu sama lain saat berinteraksi atau di luar ruangan.
Namun dalam beberapa kasus, social distancing dapat berkembang menjadi paranoia dan membuat orang saling curiga satu sama lain karena takut virus corona.
Advertisement
Baca Juga
Memanfaatkan rasa paranoia tersebut, penjahat siber dibalik trojan Ginp meluncurkan aplikasi pendeteksi virus corona yang bernama Coronavirus Finder.
Tampil dengan antar muka (user interface, UI) sederhana, aplikasi ini hanya menunjukkan jumlah orang yang terinfeksi virus corona di sekitar pengguna.
Bagi pengguna yang penasaran dan ingin tahu lokasi mereka, pengguna diharuskan untuk membayar 0,75 euro atau senilai Rp 13 ribuan, sebagaimana dilansir Kaspersky, Rabu (1/4/2020).
Â
Cara Kerja Trojan Ginp di Coronavirus Finder
Jika pengguna setuju membayar untuk melihat lokasi orang yang terinfeksi virus corona, maka akan dialihkan ke halaman pembayaran.
Di halaman ini, pengguna awam akan diminta untuk memasukkan informasi terinci tentang data kartu kredit mereka.
Alih-alih mendapatkan informasi tentang lokasi orang yang terinfeksi Covid-19, data kartu kredit pengguna justru sudah melayang ke tangan penjahat siber.
Meskipun kejahatan siber ini masih menargetkan pengguna yang tinggal di Spanyol, tampaknya pelaku berencana untuk menyerang negara lain.
Â
Advertisement
Manfaatkan Krisis dan Kelalaian Korban
Lebih lanjut, para peretas mencoba mengambil keuntungan dari krisis yang disebabkan oleh virus corona dengan meluncurkan aksi phishing dan menciptakan malware terkait dengan pandemi ini.
Namun, ini adalah pertama kalinya kami melihat trojan perbankan mengambil keuntungan dari pandemi. Bikin khawatir, karena "Ginp" adalah trojan yang sangat efektif.
Semakin maraknya aksi kejahatan siber yang berkedok informasi virus vorona, ada baiknya pengguna untuk berhati-hati saat men-download atau mengakses berbagai hal terkait wabah ini.
(Ysl/Isk)