Liputan6.com, Jakarta - Aplikasi bernama Body Temperature Diary disebut-sebut bisa dipakai untuk mengukur suhu tubuh. Informasi ini beredar melalui pesan broadcast di aplikasi pesan instan WhatsApp.
Ternyata pesan tersebut menyesatkan. Berita ini pun menjadi sorotan para pembaca di kanal Tekno Liputan6.com, Selasa (7/4/2020) kemarin.
Baca Juga
Berita lain yang juga menjadi sorotan datang dari perusahaan fintech berbasis marketplace, PT Alami Fintek Sharia atau Alami, memberikan bantuan kepada tenaga medis dan UMKM terdampak Covid-19.
Advertisement
Lebih lengkapnya, simak tiga berita terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com berikut ini.
1. Beredar Pesan Menyesatkan soal Aplikasi Body Temperature Diary, Ini Faktanya
Sebuah pesan broadcast berisi informasi tentang aplikasi smartphone bernama Body Temperature Diary yang bisa dipakai mengukur suhu tubuh pengguna beredar luas lewat aplikasi pesan, terutama WhatsApp.
Pesan tersebut mengajak pengguna smartphone, terutama Android, untuk mengunduh aplikasi Body Temperature Diary lewat Google Play Store.
Si pembuat pesan berantai juga mengklaim, ketika dibuka, aplikasi memiliki fitur SIM yang bisa dipakai untuk pengukuran suhu tubuh.
2. Marketplace Fintech Ini Ajak Funder Bantu Tenaga Medis dan UMKM Terdampak Covid-19
Perusahaan fintech berbasis marketplace, PT Alami Fintek Sharia atau Alami, memberikan bantuan kepada tenaga medis dan UMKM terdampak Covid-19.
Bantuan ini diberikan seiring dengan kampanye #BuatMerekaTangguh, yang merupakan langkah nyata Alami sebagai perusahaan pembiayaan peer-to-peer UMKM.
Salah satu kegiatan dari kampanye ini adalah donasi dengan menggandeng Dompet Dhuafa dalam menyediakan dan menyalurkan alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis.
Â
3. Kebiasaan Berubah, Ini yang Dilakukan Pengguna Ojol di Tengah Covid-19
Seperti diketahui, banyak driver ojek online (ojol) mengaku pendapatan mereka merosot cukup tajam saat pandemi Covid-19 melanda Indonesia.
Lalu, apa yang dilakukan pengguna ojol saat kondisi ini terjadi di Indonesia? Grab Indonesia mengungkap, kebiasaan pengguna berubah di tengah Covid-19.
Dari yang sebelumnya banyak melakukan pemesanan untuk transportasi, kini pengguna memanfaatkan driver ojol untuk memesan makanan (via GrabFood), belanja keperluan sehari-hari (GrabFresh) atau mengantar barang (GrabExpress).
(Isk/Ysl)
Advertisement