Liputan6.com, Jakarta - Salah satu staf khusus (stafsus) milenial Presiden Joko Widodo, Andi Taufan Garuda Putra, ramai-ramai dicibir warganet karena surat yang ditujukannya ke camat di seluruh wilayah Indonesia.
Masalahnya, surat tersebut dilengkapi dengan kop surat Sekretariat Kabinet RI. Isinya pun membawa-bawa nama perusahaan rintisan (startup) yang dipimpinnya yakni PT Amartha Mikro Fintek (Amartha).
Advertisement
Baca Juga
Hal ini dianggap warganet berpotensi membawa konflik kepentingan bagi Andi Taufan Garuda Putra.
Pasalnya, dalam hal ini Andi mengirim surat kepada para camat di seluruh Indonesia sebagai staf khusus Presiden RI, tetapi juga meminta para camat untuk mendukung pelaksanaan program kerja sama dengan Amartha, perusahaan yang dipimpinnya.
Cibiran warganet pun membuat topik mengenai Stafsus jadi salah satu trending topik di linimasa Twitter.
Beragam cuitannya mencibir dan dianggap tidak pantas oleh banyak warganet. Hingga berita ini dimuat, lebih dari 43 ribu cuitan terkait topik stafsus masih ada di trending topic Twitter Indonesia.
Cibiran Warganet
Rata-rata, pengguna Twitter menilai, yang dilakukan oleh Andi Taufan Garuda Putra sebagai hal yang menguntungkan dirinya sendiri. Padahal, dia sedang bekerja dalam kapasitasnya sebagai seorang staf kepala negara.
Stafsus kok bisa bikin surat keluar ya pake kop garuda pulak.. Emang jabatan itu jabatan apa sih? Fungsional? Struktural? Baru tau gw stafsus bisa kirim surat ke luar... Seolah stafsus itu ada lembaganya.. hahahaha
— Katak Pembina (@Reiza_Patters) April 13, 2020
Ada juga yang menyebut, stafsus milenial digaji cukup besar tetapi masih saja mengutamakan bisnisnya sendiri.
Stafsus, udah digaji Rp 51 juta malah mendahulukan jualan produk perusahaan sendiri, minta seluruh camat bantuin, kirim surat pake logo sekretariat kabinet. Conflict of Interest! KPK lumpuh krn itu pendukung rezim seenaknya! pic.twitter.com/lh5krb50AQ
— challenge ur self! (@yoke_cihuy) April 14, 2020
Sekelas stafsus bisa pake kop surat sekretariat kabinet dan nandatangan sendiri. Keren yaa. Di perusahaan tmpat sy kerja aja kop surat hanya bisa dipake oleh org2 tertentu. Kalo mau pake kop surat harus setau Direktur Utama. Semua 1 pintu
— 394 (@ga_tom1) April 14, 2020
Tidak tanggung-tanggung, seorang warganet juga mencibir pedas tentang status stafsus milenial yang buang-buang APBN.
I swear stafsus mmilenial is waste of national budget
— Andrew 🔰 (@andrewramadhan) April 14, 2020
Ngga usah berharap tll banyak dr stafsus milenial. Lha ada juga yg uda hampir 2 bulan kabur ke negara tetangga krn ga yakin sama penanganan negeri pertiwi 🙊
— jessica (@jesswjk) April 14, 2020
Advertisement
Minta Maaf dan Tarik Kembali Surat
Begitu berita ini ramai diketahui warganet, stafsus milenial Jokowi Andi Taufan Garuda Putra pun meminta maaf atas langkahnya mengirimkan surat ke seluruh camat di Indonesia.Â
Andi Taufan mengklarifikasi dan meminta maaf terkait mengirimkan surat berkop Sekretariat Kabinet kepada camat di seluruh Indonesia agar mendukung relawan PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) dalam menangani penyebaran Covid-19. Dia juga menarik surat yang dibuatnya tersebut.
"Saya mohon maaf atas hal ini dan menarik kembali surat tersebut," kata Andi Taufan dalam surat terbuka yang diterima, Selasa (14/4/2020).
Dia menjelaskan, surat tersebut bersifat pemberitahuan dan dukungan kepada program desa untuk melawan Covid-18 yang diinisiasi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Taufan juga menjelaskan tidak ada maksud buruk dalam surat tersebut.
"Melalui dukungan secara langsung oleh tim lapangan Amartha yang berada di bawah kepemimpinan saya," jelas Andi Taufan.
Murni dari Dasar Kemanusiaan
Dia mengatakan dukungan tersebut murni dari dasar kemanusiaan dan dengan biaya Amartha serta donasi masyarakat, yang akan dipertanggungjawabkan secara transparan dan akuntabel. Dukungan dan biaya tersebut Taufan mengklaim tidak ada campur tangan dari negara.
"Dukungan yang diberikan dilakukan tanpa menggunakan anggaran negara, baik APBN maupun APBD," jelas Andi Taufan.
Walaupun menarik surat tersebut, Taufan mengatakan akan terus membantu pemerintah dalam penanganan Covid-19 dengan bekerja sama dengan semua lapisan.
"Sekali lagi terima kasih dan mohon maaf atas kegaduhan dan ketidaknyamanan yang timbul. Apapun yang terjadi, saya tetap membantu desa dalam kapasitas dan keterbatasan saya," jelas Andi Taufan.
(Tin/Isk)
Â
Advertisement