Liputan6.com, Jakarta - Selain iOS, Android merupakan salah satu OS smartphone paling populer di dunia saat ini. Pengguna Android pun memiliki akses hampir ke 3 juta aplikasi yang tampil (dan bertambah setiap harinya) di Google Play Store.
Selain Play Store, toko aplikasi Android yang juga terkenal saat ini, termasuk Samsung Galaxy Store dan Huawei AppGallery.
Namun, ada toko aplikasi pihak ketiga lain yang tidak teinstal langsung di ponsel atau dipakai oleh Google, yakni Aptoide.
Advertisement
Baca Juga
Adapun Aptoide sendiri memiliki lebih dari 150 juta pengguna, dan 1 juta aplikasi di dalamnya.
Dikutip dari Forbes, Senin (20/4/2020), seorang hacker mampu mengambil informasi dari 39 juta orang yang menggunakan Aptoide.
Tak hanya itu, hacker yang belum diketahui identitasnya tersebut membagikan 20 juta data--login email dan password--curiannya ke forum hacker populer.
Â
Kasus Pertama Terjadi
Lebih lanjut, Aptoide masuk ke dalam database Have I Been Pwned (HIBP) pada 19 April 2020.
Hal ini menunjukkan, sistem keamanan toko aplikasi pihak ketiga tersebut telah dijebol dan informasi dari 20 juta penggunanya dicuri dan dibagikan ke platform hacker.
Selain itu, HIBP juga menyatakan peretasan tersebut sudah terjadi sejak 13 April dengan jumlah akun yang dicuri sebanyak 20.012.235.
Â
Advertisement
Petinggi Aptoide Membenarkan Aksi Peretasan
Imbas kabar tersebut, petinggi Aptoide, Filipa Botelho, menyatakan Aptoide telah menjadi korban serangan hacker dan ada kemungkinan pencurian data.
Untuk menanggulangi hal tersebut, perusahaan akan meminta seluruh pengguna untuk mengganti password lama mereka sebagai langkah keamanan.
(Ysl/Why)