Liputan6.com, Jakarta - Tagar Bupati Klaten memalukan (#BupatiKlatenMemalukan) memuncaki trending topic di Twitter beberapa belas jam lalu.
Hal itu berawal dari temuan warganet mengenai bantuan hand sanitizer yang diduga berasal dari pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Sosial, ditimpa stiker bergambar Bupati Klaten, Sri Mulyani.
Advertisement
Baca Juga
Secara akumulatif, menurut pantauan Trends24, tagar Bupati Klaten memalukan berada di daftar trending topic sekitar sepuluh jam dengan posisi naik-turun.
Terpantau beberapa twit warganet yang mengomentari topik ini sebagai berikut:
Bu @susipudjiastuti, tolong beliaunya ditenggelamkan bu #BupatiKlatenMemalukan
Ini yang dinamakan penyamaran yang gagal #BupatiKlatenMemalukan
Mau nanya serius, NII BUPATI IKHLAS GA SIH NGASIH BANTUAN?? #BupatiKlatenMemalukan
Klo udah gini, ga malu apa ya?
Numpang tenar di masa yg tidak bersahabat..Memanfaatkan bantuan @KemensosRI u/ kepentingan pribadi.
Mbok ya modal dikit Napa to bune bune..
#BupatiKlatenMemalukan Weary face*Peringatan & u/ dikenang di masa pilkada yad*
Mental yg begini - jauhkan!!
Â
Warganet laporkan Bupati Klaten ke Gubernur Jateng
Bahkan, ada warganet yang melaporkan kejadian ini kepada Gubernur Jateng Ganjar Pranowo seperti tampak pada tangkapan layar di atas.
Dalam twit itu, warganet dengan nama akun @lulumeliana itu menuturkan,Â
Pangapunten nggih, Pak. Kulo mention malih @ganjarpranowo, Monggo ditegur ataupun diberi tindakan agar beliau tidak menggunakan kesempatan kampanye dalam kesempitan
Tak disangka, twit laporan itu mendapat tanggapan dari Gubernur Jateng @ganjarpranowo, yang mengatakan,
"Injih, sy kasih peringatan! cc @YaniSunarno."
Advertisement
Bupati tulis klarifikasi
Belakangan, setelah dirinya menjadi trending topic dan diberi peringatan oleh Gubernur Jawa Tengah, sang Bupati menuliskan utas klarifikasi melalui akun Twitter pribadinya @YaniSunarno.
Wanita yang juga merupakan Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Klaten itu menyampaian permohonan maaf, yang menurut dia, merupakan "kesalahan teknis di lapangan."
Kpd seluruh netizen,Saya sampaikan terimakasih atas saran, kritik dan masukannyaBerkaitan dgn bantuan handsanitizer kpd masyarakat,Saya sampaikan permohonan maaf atas kesalahan yg terjadi di teknis lapangan.
— Yani Sunarno (@YaniSunarno) April 27, 2020
Kesalahan teknis di lapangan, kata Yani, terjadi karena pihaknya juga memang membuat bantuan hand sanitizer sendiri yang diberi label stiker dirinya.
"Tidak ada maksud menumpangi atau mengambil keuntungan pribadi,karena selain mendapat bantuan dr kemensos, saya jg membuat bantuan handsanitizer sendiri yg memang ada stiker dr saya."
Lebih lanjut, Yani menyatakan bantuan sembako yang diserahkan di kantor DPCÂ berasal dari dana pribadi dirinya sebagai ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Klaten.
"Sedangkan untuk bantuan sembako yg saya serahkan di kantor DPC adalah dana pribadi saya selaku ketua DPC PDI P kab klaten.
Sekali lagi saya sampaikan permohonan maaf atas peristiwa yg tdk mengenakan ini.
Terimakasih."
(Why)