Sukses

Teknologi Quick Charge 3+ dari Qualcomm Mampu Isi Daya 50 Persen dalam 15 Menit

Teknologi Quick Charge 3+ ini mampu mengisi 0-50 persen dalam waktu 15 menit. Kecepatan ini 35 persen lebih cepat dan 9 derajat Celcius lebih dingin ketimbang generasi sebelumnya.

Liputan6.com, Jakarta - Qualcomm memperkenalkan teknologi pengisian daya cepat Quick Charge 3+. Teknologi pengisian daya cepat ini diklaim lebih terjangkau sehingga lebih banyak perangkat yang bisa menerapkannya.

Untuk pertama, teknologi Quick Charge 3+ akan tersedia pada Snapdragon 765 dan 765 G, diikuti dengan beberapa seri Snapdragon terbaru lainnya pada 2020.

Perangkat pertama yang didukung Quick Charge 3+ sekaligus Quick Charge 4+ adalah Xiaomi Mi 10 Lite Zoom yang ditenagai Snapdragon 765G.

Mengutip keterangan resmi Qualcomm yang diterima Selasa (28/4/2020), ada sejumlah keunggulan dari Quick Charge 3+ selain harga terjangkau.

1. Pengisian lebih cepat dan efisien, di mana teknologi ini mampu mengisi 0-50 persen dalam waktu 15 menit. Kecepatan ini 35 persen lebih cepat dan 9 derajat Celcius lebih dingin ketimbang generasi sebelumnya.

2 dari 3 halaman

Berbagai Fitur di Quick Charge 3+

2. Quick Charge 3+ mendukung kabel USB type A hingga type C dan aksesori sesuai standar industri yang mendukung tegangan hingga 20mV dari Quick Charge 4. Dengan begitu, teknologinya lebih terjangkau bagi vendor dan konsumen.

3. Quick Charge 3+ kompatible dengan perangkat-perangkat dengan Quick Charge generasi sebelumnya.

4. Terdapat fitur seperti kemampuan identifikasi kabel yang terintegrasi dan berbagai mekanisme keamanan.

3 dari 3 halaman

Snapdragon 865 Bikin Usia Smartphone Lebih Panjang

Sebelumnya, Qualcomm menyebut smartphone dengan flagship chipset terbaru mereka, yakni Snapdragon 865, berusia lebih panjang.

Diungkapkan oleh Senior Manager Business Development Qualcomm Indonesia Dominikus Susanto, chipset Snapdragon 865 hadir dengan berbagai dukungan teknologi terbaru, bahkan fitur yang belum diterapkan oleh pengembang aplikasi.

"Usia smartphone yang menggunakan chipset Snapdragon 865 bisa panjang karena ada berbagai kemampuan untuk mendukung kinerja smartphone," kata Susanto dalam acara virtual meeting Qualcomm Academy, Kamis (9/4/2020).

Susanto mengatakan, di masa depan, jika sebuah fitur sudah jamak dipakai, smartphone dengan chipset Snapdragon 865 bisa mendukung proses kerja fitur baru tersebut.

Misalnya, kemampuan AI di Snapdragon 865 yang sudah mendukung teknologi low power, sehingga kamera smartphone bisa dibuat always on dengan daya rendah.

(Tin/Why)

Video Terkini