Sukses

Google Gratiskan Layanan Meet untuk Semua Orang

Dengan keputusan ini, seluruh pemilik akun Gmail dapat membuat ruang pertemuan di Google Meet.

Liputan6.com, Jakarta - Google baru saja mengumumkan telah membuka layanan video conference Google Meet ke semua orang yang ingin menggunakannya. Dengan cara ini, pengguna akun Google biasa juga dapat membuat video conference melalui Google, tidak lagi hanya melalui akun G Suite.

Sebagai informasi, ruang pertemuan di Google Meet sebelumnya hanya dapat dibuat oleh pengguna akun G Suite, baik untuk korporasi maupun kebutuhan edukasi. Sementara akun Google biasa hanya dapat ikut serta, tanpa bisa membuat ruang pertemuan serupa.

Namun dengan pengumuman ini, seperti dikutip dari The Verge, Kamis (30/4/2020), semua orang yang memiliki akun Google kini bisa membuat ruang pertemuan gratis hingga 100 orang tanpa batasan waktu. Partisipan dalam pertemuan itu pun diwajibkan memiliki akun Google. 

Kendati demikian, Google mengatakan setelah September 2020, pengguna non G Suite hanya dapat dibatasi melakukan video conference hingga 60 menit. Adapun fitur ini masih digulirkan secara bertahap, sehingga belum semua pengguna dapat mencobanya.

Nantinya, pengguna biasa juga dapat mengakses seluruh fitur yang ada di Google Meet, mulai screen sharing hingga real-time captions. Google juga menjanjikan platform yang lebih aman.

Adapun keputusan untuk menghadirkan layanan Meet secara gratis untuk seluruh pengguna akun Google ini tidak lepas dari penggunaan video conference yang terus meningkat selama pandemi Covid-19.

Terlebih, layanan serupa lain sebenarnya sudah menawarkan akses tanpa biaya, seperti Zoom maupun Microsoft Teams yang diketahui sudah menghadirkan edisi personal. Karenanya, ada kemungkinan Google tidak ingin membuang kesempatan tersebut.

Selain memberikan akses gratis Google Meet, raksasa internet itu juga meluncurkan varian baru G Suite yang diberi nama G Suite Essentials. Edisi baru ini melingkupi seluruh layanan G Suite biasa, termasuk Meet dan Google Drive, tapi tidak dengan Gmail.

2 dari 3 halaman

2 Juta Pengguna Baru Video-Conference di Google Meet

Sebagai informasi, Google beberapa waktu lalu memang sempat mengungkapkan pengguna anyar Google Meet kini tumbuh pesat.

Perusahaan mengklaim, lebih dari 2 juta pengguna baru terhubung di Google Meet setiap harinya. Secara akumulatif, mereka menghabiskan lebih dari 2 miliar menit.

"Kami merasa rendah hati dengan tanggung jawab besar yang datang bersama dengan pertumbuhan pengguna ini, dan kami bertekad untuk terus melakukan bagian kami untuk membantu," kata Javier Soltero, General Manager & VP, di G Suite dikutip dari keterangan resmi perusahaan.

Perusahaan mengklaim, sebagai aplikasi video-conference Google Meet memiliki sejumlah kelebihan, mmisalnya infrastruktur yang aman, proteksi bawaan, privasi yang tetap terjaga.

Selain itu, kini aktivitas video-conference di Google Meet tersedia tanpa biaya bagi semua pelanggan G Suite dan G Suite for Education.

"Kami sekarang telah memperluas ketersediaan itu hingga 30 September 2020 untuk memastikan bisnis, organisasi, institusi, dan pendidik terus didukung selama masa (pandemi Covid-19) ini," tutur Javier.

3 dari 3 halaman

Nama Baru Google Meet

Baru-baru ini, Google mengungkap secara gamblang tentang platform panggilan video grup yang lebih aman dan menggantikan Hangouts Meet.

Adapun platform video grup baru yang akan menggantikan Hangouts Meet adalah Google Meet. Apa itu?

Dikutip dari Android Police, Kamis (9/4/2020), Google berbicara panjang tentang rencananya untuk me-rebrand (mengubah nama) Hangouts Meet menjadi Google Meet.

Google masih belum mengungkap lebih detail tentang apa saja yang bakal hadir di dalam Google Meet ini.

Yang pasti, perusahaan mesin pencari ini mengakui akan "membuang" merek Hangouts Meet dan menyebutnya Google Meet di masa mendatang.

Lebih lanjut, melepaskan diri dari nama Hangouts adalah pilihan yang tepat bagi Google.

Apalagi brand Hangouts sendiri selalu dikaitkan dengan salah satu layanan yang sudah dihentikan, platform video dan panggilan yang tidak digunakan lagi, dan layanan pesan instan--paling dibenci Google.

Tak hanya itu, ini merupakan langkah tepat agar Google dapat bersaing dengan layanan seperti Zoom, Microsoft Teams, dan Slack.

(Dam/Isk)