Sukses

Intel Bakal Akuisisi Aplikasi Transit Publik Moovit?

Intel dilaporkan sedang dalam proses pembicaran lebih lanjut untuk mengakuisisi Moovit senilai USD 1 miliar. Moovit adalah aplikasi transit publik asal Israel.

Liputan6.com, Jakarta - Intel dilaporkan sedang dalam proses pembicaran lebih lanjut untuk mengakuisisi Moovit senilai USD 1 miliar. Moovit adalah aplikasi transit publik asal Israel.

Dilansir Reuters, Senin (4/5/2020), Intel Israel dan Moovit menolak mengomentari laporan ini. Moovit sendiri telah mengumpulkaan pendanaan USD 133 juta dari sejumlah investor termasuk Intel, BMW iVentures, dan Sequoia Capital.

Media Israel, Calcalist, melaporkan kesepakatan akuisisi tersebut kemungkinan besar akan segera ditandatangani. Informasi ini berasal dari sejumlah sumber.

Moovit merupakan aplikasi navigasi mobile yang menyediakan informasi transit untuk lebih dari 750 juta pengguna di 100 negara.

Aplikasi ini pada bulan lalu merilis layanan mobilisasi darurat yang dibuat untuk perusahaan-perusahaan selama pandemi Covid-19.

Intel sendiri memiliki investasi yang signifikan di Israel. Perusahan pada 2017 mengakuisisi penyedia teknologi kendaraan otonomos Mobileye senilai USD 15,3 miliar. Pada Desember lalu, perusahaan membeli perusahaan artificial intelligence asal Israel, Habana Labs, senilai USD 2 miliar.

2 dari 2 halaman

Nokia Jalin Kemitraan dengan Intel untuk Pengembangan 5G

Lebih lanjut, Nokia beberapa waktu lalu dilaporkan menjalin kemitraan dengan Intel untuk mempercepat pengembangan teknologi 5G. Kemitraan ini menyusul pengembangan SoC (System on a Chip) Reefshark yang lebih lambat dari ekspektasi perusahaan.

Reefshark merupakan SoC yang memungkinkan satu chip dapat menampung semua sistem komputasi. Oleh sebab itu, SoC ini diharapkan dapat membantu Nokia memproduksi peralatan dengan harga lebih murah.

"Nokia bekerja dengan banyak mitra untuk mendukung keluarga chipset ReefShark, yang digunakan dalam banyak elemen dasar," kata Nokia.

Sebelumnya Nokia menyebut telah menggandeng 350 orang insinyur demi mempercepat pengembangan 5G.

Perusahaan asal Finlandia itu mengatakan, dari 350 insinyur tersebut, 240 di antaranya ditempatkan di unit jaringan mobile. Sementara sisanya ditugaskan di unit yang mengerjakan IC untuk SoC yang mendukung 5G.

(Din/Ysl)