Sukses

Bandara Italia Terapkan Helm Pintar untuk Ukur Suhu Pengunjung

Helm pintar ini diklaim mampu mengukur 13 orang sekaligus dan dalam waktu satu menit dapat mengukur hingga 100 orang.

Liputan6.com, Jakarta - Popularitas perangkat sandang dengan fitur pengukur suhu meningkat di tengah pandemi Covid-19. Memang, peningkatan suhu tubuh menjadi salah satu gejala orang yang terinfeksi Covid-19.

Bandara Italia yang berlokasi di kota Roma, Roma-Fiumicino, sebagaimana dikutip dari Venture Beat, Jumat (8/5/2020) mengadopsi helm pintar dengan fitur pengukur suhu yang digabungkan dengan teknologi Augmented Reality (AR).

Singkat kata, helm pintar ini dapat memindai pengunjung bandara dan memutuskan apakah seseorang dapat menaiki pesawat berdasarkan pemindaian dan pengukuran suhu.

Perusahaan di balik helm pintar bernama N901 ini adalah Kuang-Chi Technology. Mata pemakai helm ini ditutupi oleh lensa berwarna dan / atau cermin, sementara kamera pemindai termal eksternal mengarah ke depan.

Helm ini dapat menampilkan visualisasi hasil pembacaan suhu baik secara individu maupun yang terdiri dari kerumunan orang.

 

2 dari 3 halaman

Ukur suhu 100 orang dalam 1 menit

Pengukuran suhu menggunakan helm ini ini dapat dilakukan pada jarak aman dalam rentang 2,5 hingga 4,5 meter. Selain itu, helm ini diklaim mampu mengukur 13 orang sekaligus dan dalam waktu satu menit dapat mengukur hingga 100 orang. 

Ini jauh lebih efektif ketimbang pisto pengukur suhu (thermal gun) biasa yang mengharuskan petugas untuk berhadapan dengan orang yang hendak diukur dan memakan waktu lebih lama.

3 dari 3 halaman

Cara Kerja Pistol Pengukur Suhu

Adapun cara kerja pistol pengukur suhu merujuk pada ilmu fisika dasar; permukaan objek dengan suhu di atas suhu nol absolut memancarkan radiasi elektromagentik, yang setara dengan suhu intrinsik objek itu sendiri.

Adapun radiasi inframerah merupakan salah satu bagian dari radiasi intrinsik dan ia dapat digunakan untuk mengukur suhu tubuh.

Sinar inframerah difokuskan melalui lensa pada elemen detektor dan menghasilkan sinyal listrik yang setara dengan radiasi. Kemudian sinyal radiasi ini diamplifikasi dan diubah menjadi sinyal yang sebanding dengan suhu objek tersebut.

(Why/Isk)