Liputan6.com, Jakarta - Huawei baru saja merilis P30 Pro New Edition yang ditujukan untuk pasar Eropa. Smartphone ini sebenarnya sudah diumumkan tahun lalu, tapi kini dirilis ulang dengan embel-embel 'New Edition'.
Dikutip dari Phone Arena, Rabu (13/5/2020), smartphone ini sebenarnya memiliki spesifikasi tidak berbeda jauh dari versi tahun lalu. Pembedanya, hanya terletak pada kapasitas RAM dan memori internal.
Huawei P30 Pro New Edition hanya tersedia dalam varian memori internal 256GB dan RAM 8GB. Sementara versi lalu, ada beberapa varian yang ditawarkan dengan memori internal mulai 128GB hingga 512GB, dan opsi RAM yang tersedia ada 6GB dan 8GB.
Advertisement
Baca Juga
Meski rilis sebagai produk anyar, smartphone ini masih menggunakan Google Mobile Service (GMS). Padahal, deretan smartphone anyar Huawei sudah tidak lagi memakai GMS akibat pemblokiran yang dilakukan pemerintah Amerika Serikat.
Belum diketahui alasan Huawei kembali merilis P30 Pro dengan spesifikasi yang tidak jauh berbeda. Namun dari sejumlah prediksi, produk ini merupakan strategi perusahaan asal Tiongkok itu untuk tetap dapat bersaing dengan menawarkan perangkat yang masih menjalankan layanan GMS.
Terlebih, spesifikasi Huawei P30 Pro sebenarnya masih cukup mumpuni untuk tahun ini. Kanal pre-order smartphone ini sudah dibuka di Jerman dengan harga 749 euro (Rp 12 juta) dan rencananya perangkat ini akan tersedia pada 31 Mei.
Spesifikasi Huawei P30 Pro
Untuk spesifikasi, P30 Pro memiliki bentang layar 6,47 inci FHD+ curved OLED rasio 19,5:9 dengan sensor pemindai sidik jari yang tertanam di dalam layar.
P30 Pro dibenamkan baterai berkapasitas 4.200mAh dan smartphone ini sudah dibekali sertifikasi IP68 yang membuatnya tahan dalam air.
Huawei membenamkan chipset Kirin 980 dan kini menjalankan EMUI 10 berbasis Android 10. Smartphone flagship ini tampil dengan empat kamera utama SuperSensing besutan Leica.
Untuk konfigurasi lensa, smartphone ini memiliki sensor utama wide-angle 40MP, ultra-wide 20MP, telephoto 5X 8MP dan lensa Time of Flight depth-sensing dengan 5x optical zoom, 10x hybrid zoom, dan 50x digital zoom.
Lensa utama dan telephoto kamera ini memiliki OIS (Optical Image Stabilization) yang mampu mengurangi motion blur dan meningkatkan kualitas low light.Â
Perangkat ini juga memiliki fitur AI HDR+ yang mampu mengatur tingkat eksposur pada foto. Sementara, untuk kamera selfie-nya 32MP yang sudah dibekali teknologi AI HDR+.
Advertisement
AS dan Huawei Akan Segera Berdamai?
Terlepas dari peluncuran produk baru, Departemen Perdagangan Amerika Serikat (AS) dikabarkan akan menandatangani aturan baru yang mengizinkan perusahaan AS bekerja sama lagi dengan Huawei.
Kerja sama antara Huawei dengan perusahaan teknologi AS terkait dengan jaringan 5G. Demikian sebagaimana dikutip dari Reuters, Senin (11/5/2020).
Sebelumnya, para engineers di perusahaan teknologi AS berhenti berhubungan dengan Huawei dalam hal mengembangkan standar jaringan 5G, setelah pemerintah memasukkan Huawei dalam daftar hitam.
Gara-gara hal tersebut, perusahaan teknologi di AS jadi gamang mengenai teknologi dan informasi apa saja yang boleh mereka bagikan dengan Huawei.Padahal, Huawei merupakan salah satu pemain terbesar dalam hal teknologi telekomunikasi.
Pada Mei lalu, Departemen Perdagangan memasukkan Huawei dalam entity list, karena dianggap bisa mengancam keamanan nasional.
Karena daftar hitam itu perusahaan AS dilarang menjual pasokan dan teknologi ke Huawei.
Setelah satu tahun tak akur, Departemen Perdagangan merancang draft aturan baru untuk menyelesaikan pertikaian dengan Huawei, demikian menurut dua sumber berbeda kepada Reuters.
(Dam/Why)