Liputan6.com, Jakarta - Grab baru saja mengumumkan akan menghadirkan widget Bangga Buatan Indonesia di dalam aplikasinya. Kehadiran widget ini merupakan bentuk komitmen Grab mendukung gerakan Bangga Buatan Indonesia yang dicanangkan pemerintah di tengah masa pandemi Covid-19.
Lewat program ini ini, pemerintah ingin mendorong sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk mulai go digital dan memperluas jangkauan pasarnya hingga ke pelosok daerah dengan memanfaatkan kolaborasi bersama berbagai pihak yang terlibat, termasuk Grab.
Nantinya, widget ini juga dapat membantu UMKM yang masih offline untuk beralih ke platform online. Mereka dapat mengikuti berbagai video tutorial untuk mendaftarkan diri ke platform Grab, lewat beragam layanan seperti GrabFood, GrabExpress, GrabMart, GrabKios, dan GrabAssistant.
Advertisement
Baca Juga
Sementara UMKM yang telah terdaftar di platform Grab berkesempatan memperoleh akses Kredit Usaha Rakyat (KUR). Adapun kredit yang ditawarkan ini merupakan kolaborasi Grab bersama BRI, dan merupakan program inklusi keuangan pemerintah.
Dengan akses ini, mitra GrabFood dan GrabKios yang produktif dan belum mendapatkan akses kredit ke bank, dapat memperoleh KUR pinjaman hingga Rp 50.000.000. Suku bunga yang ditawarkan juga rendah, yakni 6 persen per tahun dengan masa pinjaman satu hingga tiga tahun.
"Kami percaya pemanfaatan teknologi dapat membawa dampak positif yang signifikan bagi UMKM Indonesia. Untuk itu bersama dengan pemerintah, Grab berkomitmen dan akan berkontribusi membantu UMKM untuk bangkit," tutur President Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata dalam keterangan resmi, Jumat (15/5/2020).
Â
Manfaatkan Beragam Layanan Grab
Menurut Ridzki, inisiatif untuk membantu UMKM ini sudah ada di Grab dan akan terus dilakukan. Beberapa hal itu dilakukan dengan berbagai pelatihan, termasuk penyediaan teknologi dan pengembangan platform Grab.
Salah satunya ditunjukan dengan menghadirkan warung digital, yang diberi nama GrabKios. Layanan ini kini telah menjangkau 2,6 juta agen dan warung yang tersebar di lebih dari 500 kota maupun kabupaten di Indonesia.
"Tak hanya itu, melalui GrabMart, kami mendekatkan UMKM di luar Jawa, seperti contohnya kita dapat membeli ikan dari para nelayan Ambon. Saat ini, mereka terdampak pandemi ini sehingga kesulitan mendistribusikan produknya," tutur Ridzki lebih lanjut.
Perlu diketahui, pada masa pandemi ini, penjualan UMKM dilaporkan mengalami penurunan tajam, terutama untuk kategori non-esensial. Namun, UMKM yang memiliki jalur penjualan online diketahui 80 persen lebih produktif dan mampu bertahan di kondisi saat ini.
Oleh sebab itu, Ridzki mengatakan Grab ingin lebih memperluas berbagai layanannya untuk membantu 56 juta UMKM Indonesia yang masih offline menjadi online, sehingga mereka dapat merasakan manfaat ekonomi digital.
Advertisement
Grab Sediakan Armada Khusus untuk Tenaga Medis Covid-19
Sebelumnya, bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf), Grab Indonesia menyediakan layanan armada roda empat, khusus untuk 73 tenaga medis Covid-19 yang bepergian antara Rumah Sakit Angkatan Laut Mintoharjo (RSAL Mintoharjo) dan Le Meridien Hotel.
Grab berkomitmen akan terus memperluas armada khusus ini ke berbagai rumah sakit rujukan untuk mendukung pemerintah dalam menangani Covid-19.
Kerja sama ini diresmikan oleh Wishnutama Kusubandio, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia dan Ridzki Kramadibrata, President of Grab Indonesia di Hotel Le Meridien, Jakarta, belum lama ini.
"Saat ini pemerintah tengah masuk masa tanggap darurat dan penanganan serta pencegahan penyebaran virus ini menjadi fokus utama dari pemerintah. Kami telah menunjuk beberapa hotel sebagai tempat menginap bagi tenaga kesehatan, yang harapannya bisa memberi dukungan dan kemudahan bagi mereka untuk bekerja di Rumah Sakit Rujukan COVID-19 serta memberi dukungan bagi bisnis hotel," kata Wishnutama melalui keterangannya, Jumat (8/5/2020).
Ia meyakini kolaborasi ini dapat memberikan rasa aman bagi mobilitas tenaga kesehatan maupun masyarakat yang membutuhkan di masa pandemi ini serta ke depannya mendukung industri pariwisata Indonesia untuk bangkit kembali.
(Dam/Ysl)