Liputan6.com, Jakarta - Huawei segera merilis Enjoy Z 5G. Menjelang kehadirannya, smartphone tersebut muncul di layanan benchmark AnTuTu.
Baca Juga
Advertisement
Dilansir dari GSM Arena, Minggu (24/5/2020), berdasarkan keterangan di AnTuTu, smartphone tersebut memiliki nomor model DVC-AN00. Chipset yang digunakan adalah MediaTek Dimensity 800.
Huawei Enjoy Z 5G memiliki skor total 316.328, yang termasuk skor CPU 101.812 dan GPU 90.692. Smartphone ini dilengkapi RAM 6GB, memori internal 128GB, dan menjalankan Android 10.
Selain itu, skor UX 54.121. Tidak ada keterangan mengenai spesifikasi lain smartphone tersebut.
Bos Huawei Kritik Pemerintah AS
Sebelumnya Huawei Rotating Chairman, Guo Ping, secara terbuka mengkritik pemerintah Amerika Serikat (AS) dalam acara tahunan Huawei Global Analyst Summit beberapa waktu lalu.
Ia menilai kebijakan pemerintah AS terhadap bisnis Huawei sebagai tindakan sewenang-wenang, dan berpotensi mengancam seluruh industri di dunia.
Huawei pada pekan lalu mendapatkan kabar buruk untuk bisnis mobile. Pelarangan Huawei berbisnis dengan perusahan-perusahaan AS diperpanjang selama satu tahun lagi.
Kebijakan ini diterapkan usai Presiden AS, Donald Trump, menandatangani executive order baru terkait ancaman keamanan nasional, dan hal ini terutama berpusat pada Huawei.
Setelah itu, Departemen Perdagangan AS juga mengeluarkan aturan ekspor baru yang secara efektif akan memangkas suplai chip global Huawei.
"Dalam upaya tanpa henti memperkuat cengkramannya pada perusahaan kami, pemerintah AS memutuskan untuk melanjutkan dan sepenuhnya mengabaikan keprihatinan banyak perusahaan dan asosiasi industri. Keputusan ini sewenang-wenang, serta merusak dan mengancam seluruh industri di dunia," ungkap Ping.
Advertisement
Dampak Terhadap Bisnis
Ping mengatakan, aturan baru pemerintah AS tersebut akan memengaruhi bisnis perusahaan di ratusan negara.
"Aturan baru ini akan berdampak pada ekspansi, pemeliharaan, dan operasional berkelanjutan dari jaringan bernilai jutaan miliar dolar yang kami rilis di lebih dari 170 negara. Kami memperkirakan bisnis kami pasti akan terpengaruh. Kami akan mencoba semua yang kami bisa untuk mencari solusi," jelas Ping.
Bisnis Huawei menghadapi tantangan berat sejak tahun lalu. Namun, perusahaan disebut berhasil bertahan, dan bahkan meningkatkan R&D yang bertujuan untuk terus berbisnis tanpa mitra-mitra dari AS.
Ping juga memastikan bahwa bisnis Huawei tidak terganggu, serta rantai suplai dan kerja sama dengan mitra-mitra kunci akan terus tumbuh karena perusahaan akan menemukan solusi baru untuk tantangan ini.
(Din/Why)