Sukses

Susul Google Chrome, Microsoft Edge Juga Punya Gim Offline Sendiri

Kini, pengguna Microsoft Edge juga dapat memainkan gim offline yang ada di peramban tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Pengguna Google Chrome pasti sudah tidak asing dengan gim offline dinosaurus yang ada di dalam peramban tersebut. Gim ini biasanya muncul saat pengguna memang sedang tidak terhubung dengan internet.

Kini, Microsoft ternyata juga menghadirkan gim serupa di perambannya. Dikutip dari The Verge, Kamis (28/5/2020), gim yang mengambil tema berselancar ini sudah dapat dimainkan di Microsoft Edge.

Gim ini sebenarnya menawarkan pengalaman bermain mirip SkiFree, gim klasik rilisan 1991 yang ada Microsoft Entertainment Pack 3. Bedanya, kali ini pemain diajak menjadi seorang peselancar di laut, bukan pemain ski.

Tidak hanya itu, gim di Microsoft Edge ini menghadirkan tiga mode berbeda untuk gim ini, yakni classic surf mode, time trial, dan slalom mode. Jadi, pemain dapat memilih satu dari tiga mode tersebut sebelum memainkan gim ini.

Untuk classic surf mode, pemain akan diajak untuk melarikan diri dari kejaran Kraken sambil menghindari rintangan yang ada di depannya. Mode ini menawarkan gaya endless run, mirip seperti Temple Run yang sudah populer.

Sementara dengan time-trial, pemain akan diajak untuk bermain dalam durasi waktu tertentu. Lalu dengan slalom mode, pemain diharuskan melakukan gerakan zig-zag dengan menghantam gerbang yang ada selama bermain.

Pemain yang tertarik mencoba gim ini dapat memainkannya dengan sejumlah kontroler, mulai dari keyboard, mouse, layar sentuh, bahkan kontroler Xbox. Gim ini dapat diakses melalui kotak pencarian Microsoft Edge.

2 dari 3 halaman

Microsoft Akhirnya Rilis Edge Versi Baru untuk Mac dan Windows

Sebagai informasi, Microsoft akhirnya meluncurkan peramban Edge versi terbaru. Untuk saat ini, perusahaan sudah membuka akses untuk pengguna Windows dan Mac agar dapat mengunduhnya.

Dikutip dari GSM Arena, Kamis (16/1/2020), peramban anyar ini didasarkan pada Chromium open source project. Karenanya, peramban ini memiliki sistem dan fitur yang mirip dengan Google Chrome.

Kehadiran Edge anyar ini sebenarnya sudah diumumkan Microsoft sejak Desember 2018. Saat itu, perusahaan memang mengatakan tidak lagi mengembangkan mesin sendiri, melainkan beralih ke sistem Chromium.

Menurut Microsoft, pengguna Windows 10 akan segera mendapatkan peramban anyar ini sebagai bagian dari update. Namun pengguna yang ingin menjajal dapat langsung mengunduhnya di situs resmi Edge.

Edge versi anyar ini memiliki sejumlah fitur, seperti sinkronisasi password, favorites dan pengaturan lintas perangkat. Microsoft juga membenamkan fitur yang memungkinkan pengguna memblokir fungsi tracker di sebuah situs.

Selain untuk perangkat desktop, peramban ini juga tersedia untuk pengguna iOS dan Android. Untuk itu, pengguna yang tertarik sudah dapat mengunduhnya dari App Store atau Play Store.

Sebelum merilis versi stable untuk Edge baru ini, Microsoft juga melakukan perubahan logo. Lewat logo anyar ini, Microsoft membuatnya lebih segar dan tidak mewarisi logo lama Internet Explorer yang ikonik.

3 dari 3 halaman

Microsoft Edge Punya Fitur Antihoaks

Diwartakan sebelumnya, upaya Microsoft untuk meredam hoaks dilakukan dengan menyematkan filter di peramban besutannya, Edge.

Jadi, aplikasi Edge untuk Android dan iOS kini sudah memiliki detektor hoaks internet bernama NewsGuard. Kehadiran fitur ini merupakan kelanjutan dari program Microsoft Defending Democracy. 

Untuk sekarang, NewsGuard masih fokus pada situs asal Amerika Serikat, tapi nantinya situs luar negeri lain akan dimasukkan dalam daftar.

Tim NewsGuard sendiri dipimpin oleh mantan penerbit dari Wall Street Journal hingga mantan direktur CIA. Oleh sebab itu, fitur ini mengandalkan manusia untuk penyaringan berita, bukan algoritma. 

Kendati demikian, fitur ini tidak aktif secara otomatis. Pengguna Microsoft Edge harus mengaktifkannya lebih dulu melalui menu pengaturan.

Perlu diketahui, fitur semacam ini merupakan cara yang menarik untuk menepis keberadaan hoaks. Namun dampaknya belum dapat diketahui mengingat Edge sebenarnya kalah populer dari Google Chrome atau Mozilla Firefox.

(Dam/Ysl)

Video Terkini