Liputan6.com, Jakarta - Sebuah media publikasi Korea Selatan melaporkan, Samsung sudah memulai produksi massal Galaxy Fold 2.
Berdasarkan laporan tersebut, smartphone penerus Galaxy Fold itu diprediksi akan meluncur di pasaran pada Agustus 2020.
Informasi pertama spesifikasi smartphone tersebut mungkin akan diumumkan paling cepat bulan depan.
Advertisement
Baca Juga
Dikutip dari GSM Arena, Kamis (28/5/2020), Galaxy Fold 2 diyakini akan menggunakan layar Ultra Thin Glass (UTG) sama seperti yang terpakai di Galaxy Z Flip.
Berbeda dari seri Fold sebelumnya, smartphone layar lipat generasi kedua Samsung ini akan dibanderol harga lebih murah walau disebut akan mengusung layar 120Hz.
Â
Galaxy Fold 2 Bakal Tahan Air
Paten Samsung yang dipublikasikan oleh World Intellectual Property Organization (WIPO) menunjukkan dua kemungkinan untuk Galaxy Fold 2.
LetsGoDigital juga memberikan gambaran tentang smartphone lipat itu berdasarkan dari paten tersebut.
Dilansir dari GSM Arena, Rabu (27/5/2020), berdasarkan keterangan pada paten, Galaxy Fold 2 akan memiliki layar panjang yang hanya menampilkan notifikasi.
Pada paten tersebut juga terdapat keterangan bahwa Galaxy Fold 2 akan memiliki IP-rating. Pengajuan paten mencantumkan keterangan perangkat tersebut sebagai "perangkat eletronik termasuk struktur tahan air."
Advertisement
Galaxy Fold 2 Bakal Hadir Tanpa S Pen
Dilansir GSM Arena, Selasa (14/4/2020), berdasarkan laporan baru, Samsung Galaxy Fold 2 tidak akan hadir dengan stylus S-Pen.
Hal ini disebut membuat Samsung bisa memproduksi lebih banyak unit Galaxy Fold 2, mengingat jika S-Pen hadir maka akan menggunakan jalur manufaktur yang sama dengan smartphone tersebut.
Selain itu, Galaxy Fold 2 dilaporkan akan meluncur dengan dua pilihan warna yaitu Martian Green dan Astro Blue. Pilihan warna berdasarkan wilayah peluncurannya nanti.
Galaxy Fold 2 disebut memiliki berat 229 gram, hampir 15 persen lebih ringan daripada Galaxy Fold dengan 263 gram.
Samsung diperkirakan menjual Galaxy Fold 2 dengan beberapa pilihan memori internal. Ini merupakan salah satu strategi untuk membuat smartphone tersebut bisa dijual dengan harga lebih bervariasi.
(Ysl/Isk)