Liputan6.com, Jakarta - Prototipe roket keempat milik SpaceX, Starship, meledak saat uji coba di fasilitas peluncuran roket di selatan Texas, Amerika Serikat.
Tak lama setelah SpaceX menyalakan mesin pada roket uji, bola api besar melalap kendaraan tersebut.
Advertisement
Baca Juga
Akibatnya, sangat sedikit hardware yang masih berdiri bahkan ledakan ini disebut-sebut membuat kerusakan pada lokasi uji. Demikian sebagaimana dikutip dari The Verge, Sabtu (30/5/2020).
Kegagalan uji coba ini hanya sehari sebelum SpaceX dijadwalkan melakukan peluncuran untuk NASA.
Rencananya, NASA akan menerbangkan dua astronot ke Stasiun Luar Angkasa Internasional. Meski begitu, kegagalan uji luncur roket Starship ini tidak terkait dengan proyek peluncuran roket NASA.
Rencananya, misi peluncuran bersejarah NASA dengan roket SpaceX akan dilakukan di Cape Canaveral, Florida, menggunakan Falcon 9 milik perusahaan Musk. Roket Falcon 9 sendiri telah terbang lebih dari 100 kali sebelumnya.
Tunda Pengembangan Roket Starship
CEO SpaceX Elon Musk menyebut, SpaceX berencana untuk menunda pengembangan Starship selagi perusahaan fokus pada penerbangan dengan awak pertamanya.
"Saya telah menggeser prioritas SpaceX untuk lebih fokus pada peluncuran dengan awak. Dengan begitu, pengembangan Starship akan lebih lambat," kata Elon Musk.
Perlu diketahui, prototipe roket yang meledak itu dimaksudkan untuk menguji desain Starship untuk masa depan SpaceX.
Advertisement
Bukan Kegagalan Pertama
Tujuannya adalah di kemudian hari, perusahaan ini bisa mengirim orang ke luar angkasa, misalnya ke bulan dan Mars.
SpaceX sendiri telah membangun sejumlah versi uji Starship di fasilitas kerja perusahaan, termasuk di Boca Chica, Texas.
Meledaknya roket pada uji coba ini menambah deretan kegagalan prototipe Starship. SpaceX sebelumnya sudah kehilangan tiga roketnya ketika tes tekanan baik karena kendaraan meledak maupun terbakar.
(Tin/Isk)