Sukses

161 Aplikasi Sudah Tersedia di AppGallery untuk Pengguna Huawei Indonesia

Huawei terus mengajak para pengembang untuk membuat aplikasi mereka tersedia di toko aplikasi AppGallery, termasuk layanan ojek online.

Liputan6.com, Jakarta - Huawei P40 dan P40 Pro Plus dirilis di Indonesia. Seperti versi P40 Pro yang dirilis bulan lalu, Huawei P40 dan P40 Pro tidak hadir dengan layanan Google Mobile Service (GMS), sehingga toko aplikasi Google Play Store tak hadir di dalamnya.

Huawei pun menyiasati ini dengan teknologinya sendiri yakni Huawei Mobile Service (HMS). Di dalamnya ada toko aplikasi bernama Huawei AppGallery yang kini mulai diisi berbagai aplikasi pengembang lokal untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari pengguna.

Deputy Country Head Huawei Consumer Business Group Indonesia Lo Khing Seng mengatakan, Huawei terus berupaya membawa ekosistemnya ke Indonesia, termasuk menghadirkan lebih banyak aplikasi di AppGallery.

Huawei, kata Lo Khing Seng, berkolaborasi dengan pengembang aplikasi lokal di Indonesia dan mengajak mereka untuk membuat aplikasi mereka tersedia di toko aplikasi AppGallery.

"Huawei tidak hanya menyediakan hardware, tetapi juga ekosistem software digital. Agar layanan ini kian dikenal, kami mengundang pengembang aplikasi populer untuk bergabung, termasuk aplikasi yang mendukung daily life," tutur Lo Khing Seng usai peluncuran Huawei P40 dan P40 Pro Plus yang digelar secara live streaming, Selasa (9/6/2020).

Lo Khing Seng mengatakan, saat ini di Indonesia sudah ada 161 aplikasi yang masuk ke AppGallery. Sebagian besar di antaranya termasuk yang mendukung kegiatan sehari-hari pengguna.

2 dari 3 halaman

Aplikasi Ojol Sedang Diusahakan

Ia menceritakan, pada fase pertama 2020, sudah ada 73 aplikasi lokal yang bergabung dengan AppGallery. Sementara di fase kedua 2020, 88 aplikasi lokal populer telah bisa diunduh di toko aplikasi Huawei.

Aplikasi yang dimaksud pun beragam, misalnya Tokopedia, Blibli.com, MySmartfren, Bukalapak, Hago, Joox, Jenius, KAI Access, Liputan6.com, Shopee, Akulaku, MyXL, Traveloka, MyTelkomsel, dan lain-lain.

"Pada fase kedua ini banyak sekali aplikasi yang bergabung, termasuk aplikasi finansial seperti peer-to-peer lending, ada 5-6 aplikasi. Karena peer-to-peer adalah satu aplikasi yang paling populer menurut Apps Annie," ujar Lo Khing Seng memberikan penjelasan.

Aplikasi penunjang kehidupan sehari-hari seperti ride-hailing pun ditargetkan untuk segera masuk ke AppGallery.

"Aplikasi ojek online, kami tahu ini penting. Kami terus berkomunikasi dengan pengembang aplikasi ride-hailing dan mencari jalan keluar untuk mempercepat proses ini," tutur Lo Khing Seng.

Namun dia mengakui, kondisi Covid-19 sekarang ini ikut menghambat inisiasi yang sebelumnya sudah dicanangkan, dalam hal ini adalah kerja sama dengan pengembang.

3 dari 3 halaman

Aplikasi Perbankan

Tak kalah penting, untuk menunjang kebutuhan harian pengguna, Huawei juga telah menggandeng aplikasi-aplikasi perbankan agar layanan mobile banking mereka bisa diunduh di AppGallery.

"Bank-bank besar seperti BCA, BNI, sudah join. Selanjutnya Mandiri akan join, dan banyak lainnya," katanya.

Lebih lanjut, untuk mamasarkan layanan AppGallery, Huawei terus mengundang pengembang aplikasi terkemuka dan populer untuk bergabung.

"Kami akan menyertakan AppGallery HMS pada tiap event kita. Kami juga akan mengadakan acara rutin Huawei Developer Day, memperkenalkan perkembangan HMS, dan berbagi wawasan dari pengembang," ujar dia.

Pengembang yang mau bergabung dengan AppGallery pun akan mendapatkan manfaat, yakni aplikasinya dipromosikan melalui banner dan kegiatan lainnya.

(Tin/Why)