Sukses

Data Center Ramah Lingkungan Penting bagi Bisnis Digital Berkelanjutan

Seiring maraknya penggunaan, data center tak hanya menghadapi masalah biaya listrik, tetapi juga dampak lingkungan yang tak dapat dipulihkan.

Liputan6.com, Jakarta - Data center kini jadi sebuah keharusan dalam bisnis di era digital. Berdasarkan laporan baru SpaceDC mengenai pertimbangan utama dan dampak yang dihadapi ledakan ekonomi digital, penyimpanan data digital diprediksi menghasilkan 14 persen emisi karbon dunia pada 2040.

Sebuah laporan resmi berjudul Green Data Center adalah Kunci untuk Ledakan Ekonomi Digital di Asia Tenggara mengangkat tentang data center hijau pertama di Indonesia yang dirancang SpaceDC. Laporan ini juga menganalisis manfaat dan tren pertumbuhan berkelanjutan dari data center.

Berbagai layanan digital pun membutuhkan data center. Mulai dari layanan ride hailing, pembayaran digital, sampai ke aplikasi-aplikasi lainnya.

Sayangnya, seiring maraknya penggunaan, data center tak hanya menghadapi masalah biaya listrik, tetapi juga dampak lingkungan yang tak dapat dipulihkan.

Untuk itu, pemerintah di seluruh dunia memberlakukan aturan yang ketat mengenai emisi karbon untuk sektor teknologi. Misalnya, larangan di Beijing pada data center dengan power ussage effectiveness (PUE) 1,5 atau lebih tinggi.

2 dari 3 halaman

Bergerak ke Green Data Center

Banyaknya aturan-aturan serupa membuat banyak perusahaan mengevaluasi metode ramah lingkungan dan bergerak menuju green data center.

Bahkan di awal tahun ini, Microsoft berkomitmen menjadi perusahaan dengan karbon negatif pada 2030. Hal ini jadi rencana ambisius untuk memangkas emisi karbon langsung ke seluruh pasokan dan nilai rantai mereka.

CEO SpaceDC Darren Hawkin menyebut, globalisasi digital bakal terus melambung. "Untuk itu, penting bagi organisasi untuk menerapkan cara lebih cerdas dan bersih dalam mengonsumsi energi agar tetap kompetitif," kata Darren.

3 dari 3 halaman

Green Data Center

Ia percaya, green data center milik SpaceDC menjadi kunci model bisnis masa depan berkelanjutan.

"Kami mendorong lebih banyak organisasi untuk bergabung bersama kami, untuk menuju ke jalan berkelanjutan," kata Darren.

Lebih lanjut, paradigma dari data center tradisional ke data center berkelanjutan juga penting bagi keberhasilan bisnis sekaligus kepedulian akan masa depan yang lebih peduli lingkungan.

Seperti di Irlandia yang telah menggunakan data center berkelanjutan, pertumbuhan industri perlu didukung green data center dan penerapannya perlu dilakukan oleh negara-negara di seluruh dunia.

(Tin/Why)