Sukses

CTO Gojek Undur Diri

CTO Gojek Ajey Gore diketahui telah mundur dari Gojek setelah berkontribusi selama lima tahun di startup unicorn tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Gojek mengumumkan Chief Officer Technology Ajey Gore telah mundur dari perusahaan. Ajey memutuskan rehat dan mundur dari Gojek setelah lima tahun berkontribusi pada startup unicorn tersebut.

"Ajey bergabung pada 2015 ketika Gojek masih perusahaan kecil. Ajey dan tim sejak awal memiliki kepercayaan yang besar pada misi dan potensi Gojek," tutur Co-CEO Gojek Kevin Aluwi dalam keterangan resmi, Senin (15/6/2020).

Kevin mengatakan Ajey bersama tim memiliki peran penting dalam mendukung inovasi dan pertumbuhan Gojek. Ajey, menurut Kevin, telah menjadi menjadi pionir untuk membangun Gojek menjadi perusahaan teknologi berskala besar.

"Passion serta pemikiran strategis inovatif milik Ajey sangat membantu perkembangan Gojek menuju ekosistem terintegrasi sebagai solusi bagi kebutuhan sehari-hari masyarakat di seluruh Asia Tenggara," ujar Kevin melanjutkan.

Oleh sebab itu, Kevin mengatakan Ajey yang membangun tim engineering Gojek kini sekaligus menjadi mentor mereka. Karena itu, tim ini akan mampu mendukung pertumbuhan perusahaan ke depannya.

"Kami sangat bersyukur dan sangat mengapresiasi semua kontribusi yang telah diberikan Ajey. Dan, Ajey akan selalu menjadi bagian dari keluarga Gojek," ucap Kevin mengakhiri pernyataannya.

2 dari 3 halaman

Gojek Terima Suntikan Dana Segar dari Facebook dan PayPal

Terlepas dari hengkangnya Ajey, Facebook dan PayPal kini resmi jadi investor di Gojek dalam penggalangan dana putaran terkini.

Tak hanya itu, Google dan Tencent pun menambah investasi setelah keduanya menanamkan investasi di Gojek pada penggalangan dana putaran sebelumnya.

Facebook dan PayPal menyusul Google dan Tencent untuk mendukung Gojek ikut mendorong pertumbuhan ekonomi digital di Asia Tenggara. Pendanaan akan digunakan untuk mendorong pembayaran dan keuangan.

Dana tunai ini bakal disinergikan dengan teknologi Gojek, untuk mendorong adopsi sistem pembayaran digital. Dengan begitu, diharapkan bisa bermanfaat bagi jutaan usaha dan pengguna di Indonesia serta Asia Tenggara.

Bergabungnya perusahaan teknologi global ini bersama Gojek akan membantu mempercepat Gopay meningkatkan ekonomi digital bagi UMKM.

Terlebih, kebanyakan UMKM di Asia Tenggara masih mengandalkan uang tunai dalam bertransaksi, bahkan belum memiliki akun perbankan.

Selanjutnya diharapkan agar pendanaan dari Facebook, PayPal, Google, Tencent, dan perusahaan-perusahaan global lain akan mendukung UMKM menuju digitalisasi. Mulai dari usaha kecil dan menengah yang beroperasi di toko-toko pinggir jalan hingga bisnis berskala besar yang ingin memperkuat pembayaran digital mereka.

Co-CEO Gojek, Andre Soelistyo mengatakan, bergabungnya keempat perusahaan tersebut menjadi pengakuan untuk Gojek.

"Dengan bekerja sama, kami memiliki kesempatan untuk mencapai sesuatu yang betul-betul unik seiring dengan upaya kami mendukung lebih banyak digitalisasi di dunia usaha dan memastikan jutaan pelanggan mendapat manfaat dari ekonomi digital,” kata Andre dalam keterangan resmi Gojek, Rabu (3/6/2020).

Andre melanjutkan, "pandemi Covid-19 dan dampaknya telah mengingatkan bahwa perekonomian harus didukung infrastruktur digital mumpuni dan memberikan berbagai opsi transaksi kepada masyarakat.

Gojek menjadi perusahaan Indonesia pertama yang menerima investasi dari Facebook. Hal ini seiring dengan keinginan Facebook menciptakan peluang bagi dunia bisnis di Indonesia, termasuk melalui layanan instant messaging yang sudah digunakan secara luas yakni Whatsapp.

3 dari 3 halaman

PayPal dan Gopay Bakal Diintegrasi

Chief Operating Officer Whatsapp Matt Idema mengatakan, di Indonesia Gojek, WhatsApp, dan Facebook menjadi deretan layanan yang penting.

"Melalui kerja sama, kita bisa membantu jutaan UMKM dan pelanggannya untuk bergabung di komunitas ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara," katanya.

Terkait investasi yang dilakukan PayPal, nantinya Gojek dan PayPal sepakat, layanan pembayaran PayPal akan diintegrasikan ke Gojek.

Kedua perusahaan ini akan berkolaborasi dan membuka akses bagi para pengguna GoPay ke jaringan PayPal yang terdiri dari 25 juta merchant di seluruh dunia.

Head of Corporate Development and Ventures for APAC PayPal Farhad Maleki mengatakan, kini Asia Tenggara sedang berada di titik krusial dalam proses adopsi digital.

"Adopsi digital dianggap mampu menciptakan kesempatan baru untuk memberikan layanan finansial kepada konsumen maupun penyedia layanan atau merchant yang selama ini belum terhubung ke layanan perbankan," kata Farhad Maleki.

(Dam)