Sukses

Gara-Gara Nama Mirip, Akun Facebook Band Rock Italia Diserbu Pengguna OVO

Akun Facebook milik band beraliran musik rock Italia bernama OvO itu diserbu lantaran namanya yang mirip dengan aplikasi pembayaran digital OVO.

Liputan6.com, Jakarta - Ada-ada saja kelakuan warganet Indonesia, setelah sebuah perusahaan bernama Kontool yang akun Facebooknya sempat ramai diserbu warganet, kini giliran band Italia bernama OvO.

Ya, akun Facebook milik band beraliran musik rock Italia bernama OvO itu diserbu lantaran namanya yang mirip dengan aplikasi pembayaran digital OVO.

Padahal keduanya beda penulisan. Band OvO menggunakan huruf v kecil sementara aplikasi pembayaran OVO semua hurufnya adalah kapital. 

Saking banyaknya warganet yang mengeluhkan berbagai masalah dengan aplikasi OVO mereka, akun Facebook band Italia ini sampai harus mengklarifikasi.

"Kami OvO bukan aplikasi pembayaran dan point OVO! Band kami sudah ada sejak 2000, jadi kami tidak akan mengubah nama," kata band OvO dalam sebuah unggahannya di Facebook yang dikutip Tekno Liputan6.com, Selasa (16/6/2020).

We are OvO, not OVO - Payment & Points!!!! Our band exists from 2000 so we don't change our name. Maybe check out our page and maybe listen to our heavy music 🤘 We hope one day to come to play in Indonesia too!

Dikirim oleh OvO pada Senin, 15 Juni 2020
2 dari 3 halaman

Ajak Warganet Indonesia Dengarkan Musik OvO

Keramaian di page-nya membuat band OvO mengajak warganet Indonesia untuk ikut mendengarkan musik rock karya mereka.

"Kami berharap, satu hari nanti bisa datang dan bermain di Indonesia," kata band OvO.

Klarifikasi band OvO inipun mendapat 1.200 komentar dan 3.000 kali dibagikan. Rata-rata komentarnya adalah menyemangati band OvO.

Ada megirimkan berbagai meme di kolom komentar dan ada pula yang bercanda, meminta band OvO untuk berganti nama.

Salah satunya mengajak band OvO untuk berganti nama ke OYO, seperti nama startup booking hotel dan travel.

3 dari 3 halaman

Tanya-Tanya Outlet dan Poin OVO

Konfirmasi dari band OvO ini muncul karena sebelumnya laman Facebook mereka diserang warganet dan dianggap sebagai laman milik aplikasi pembayaran OVO.

Ada warganet yang bertanya lokasi outlet di sebuah kota hingga bertanya mengenai poin dan insentif yang belum masuk ke aplikasi pembayaran OVo mereka.

(Tin/Isk)