Liputan6.com, Jakarta - Baru-baru ini, tersiar kabar AT&T akan menjual semua divisi gim Warner Bros. Interactive Entertainment (WBIE) yang ada di bawah naungan mereka.
Diketahui, perusahaan induk WBIE tersebut ingin menjual seluruh divisi gim mereka senilai USD 4 miliar atau sekitar Rp 56 triliun.
Advertisement
Baca Juga
Dikutip CNBC dari sumber anonim, Rabu (17/6/2020), ada beberapa perusahaan yang sudah tertarik untuk membeli divisi gim WBIE, termasuk Take-Two Interactive, Electronic Arts, dan Activision Blizzard.
Walau akan dijual, beberapa perusahaan gim besar lain mengatakan tidak tertarik untuk membeli seluruh divisi gim Warner Bro. tersebut.
Mereka mengatakan, WBIE hanya ingin mendulang uang besar dengan cepat lewat penjualan ini.
Tidak Pegang Lisensi Gim Inti
Lebih lanjut, perusahaan juga tidak memiliki lisensi untuk sejumlah waralaba (franchise) gim utama mereka.
Ambil contoh lisensi gim Harry Potter, yang mana J.K. Rowling selaku penulis dan pemegang merek dagang itu akan menyetujui pemindahan lisensi dari Warner Bros. ke perusahaan gim lain.
Hal serupa juga dengan properti DC Comics, yang digunakan secara langsung oleh seri Batman Arkham dan Injustice.
Advertisement
Bawahi 10 Studio Gim
Sebagai informasi, WBIE saat ini memiliki 10 studio gim yang dipimpin oleh David Haddad.
Perusahaan membuat sejumlah franchise gim kenamaan di dunia, seperti Harry Potter, Lego, Mortal Kombat, Batman Arkham, dan Game of Thrones.
Sementara itu, studio gim yang dibawah naungan WBIE termasuk TT Games, Rocksteady Studios, NetherRealm Studios, Monolith Productions, WB Games Boston, Avalanche Software, Playdemic, WB Games Montreal, WB Games San Francisco, dan WB Games San Diego.
(Ysl/Why)