Liputan6.com, Jakarta - Pengguna TikTok diduga telah menyabotase kampanye presiden AS Donald Turmp di Tulsa, Oklahoma pada akhir pekan lalu yang disebut sepi dari peserta.
Mengutip Financial Times, Senin (23/4/2020) para pengguna platform berbagi video pendek yang didominasi oleh remaja itu disebut menyerukan ajakan mendaftarkan diri untuk tiket ke acara kampanye Trump tersebut, tetapi kemudian tidak hadir di sana.
Advertisement
Baca Juga
Para penggemar musik K-pop juga disebut telah saling berkoordinasi untuk secara massal mendaftarkan diri untuk acara itu.Â
Menanggapi isu ini, ketua tim kampanye Brad Parscale membantah bahwa acara saat itu telah disabotase. Bahkan, dia mengklaim media massa telah terkecoh oleh tindakan tersebut.
Â
Inisiator
Pengguna TikTok, Mary Jo Laupp, dilaporkan sebagai "inisiator" upaya tersebut. Menggunakan tagar #TikTokGrandma, pekan lalu dia mengunggah video yang mendesak orang-orang untuk memesan tiket ke acara Trump tanpa menghadirinya.
Â
Advertisement
Kasus serupa
Sebelumnya, para penggemar musik K-pop juga mendapat "apresiasi" serupa atas upaya mengganggu polisi di Dallas yang tengah mengumpulkan gambar dan video "aktivitas ilegal" pada aksi gerakan Black Lives Matter.
Departemen kepolisian setempat meminta orang-orang untuk mengunduh aplikasi untuk mengirimkan materi yang diminta. Di sini, para penggemar K-Pop membanjirinya dengan video "fancam". Belakangan departemen kepolisian mematikan aplikasi itu dengan dalih kesalahan teknis.