Liputan6.com, Jakarta - PANDI (Pengelola Nama Domain Internet Indonesia) bersama Melsa ISP dan Pusat Digitalisasi dan Pengembangan Budaya Sunda Universitas Padjajaran (PDP-BS UNPAD) telah melakukan asistensi bagi peserta yang mengalami kendala untuk berpartisipasi dalam lomba membuat situs web dengan konten Aksara Sunda.
Chief Registry Officer PANDI, Mohamad Shidiq Purnama, mengatakan latar belakang diadakannya asistensi ini adalah untuk mengurangi kendal yang mungkin ditemukan para peserta.
"Harapannya agar lomba pembuatan situs web berdomain Aksasa Sunda bisa berjalan lancar tanpa ada hambatan," tutur Shidiq dalam keterangan resmi yang diterima, Rabu (24/6/2020).
Advertisement
Baca Juga
Shidiq menuturkan, PANDI akan memberikan asistensi dan sarana konsultasi bagi peserta lomba membuat situs web dengan konten aksasa sunda. Selain itu, peserta juga dibuatkan satu grup diskusi di aplikasi chatting.
"Bagi peserta yang mengalami kendala teknis terkait teknologi, atau bagi mereka yang tidak pernah mengetahui soal hosting atau domain, dapat berkonsultasi langsung ke kantor PANDI atau via daring," tutur Shidiq.
Selain di PANDI, kegiatan asistensi ini juga dilakukan di kantor Melsa ISP yang berlokasi di Paskal Hyper Square, Bandung, Jawa Barat. CTO Melsa ISP Iman Budiman juga mengaku siap memfasilitasi kegiatan tersebut.
“Karena kebetulan kami (Melsa ISP) berlokasi di Bandung, mayoritas peserta lomba berdomisili di Bandung, kami siap membantu PANDI dan peserta agar bisa memangkas jarak jika lokasi peserta jauh dari kantor PANDI, bisa datang ke Melsa ISP,” tuturnya.
Konsultasi untuk Peserta Situs Web Aksara Sunda
Imam mengatakan, peserta yang ingin berkonsultasi mengenai aspek teknis bisa mendatangan kantor Melsa ISP. Sementara peserta yang ingin berkonsultasi soal konten bisa mengunjungi PDP-BS UNPAD.
Menanggapi kegiatan asistensi ini, Sekretaris Yayasan Kebudayaan Rancage Dadan Sutisna, mengatakan workshop hingga pembuatan video tutorial bagi peserta lomba memang perlu dilakukan untuk memudahkan mereka.
"Workshop ini akan sangat membantu peserta yang masih kesulitan beradapatasi dengan kemajuan teknologi, juga sebagai literasi Aksara Sunda. Selain itu, kami akan buatkan video tutorialnya, sehingga peserta bisa langsung mempraktikkannya," tutur Dadan.
Lebih lanjut Dadan juga berharap dengan lomba ini, Aksara Sunda dapat dikenal masyarakat luas. Perlu diketahui, antusias masyarakat dalam lomba ini juga sangat besar, tercatat sudah ada 65 peserta terdaftar dari 100 kuota yang disediakan PANDI.
Advertisement
PANDI dan Unpad Gelar Lomba Pembuatan Situs Web dengan Aksara Sunda
Untuk diketahui, PANDI bersama PDP-BS Unpad memang tengah menggelar lomba pembuatan situs web berdomain Aksara Sunda. Sebagian atau seluruh isi konten situs web itu mesti menggunakan Aksara Sunda.
Chief Registry Operator (CRO) PANDI, Mohamad Shidiq Purnama menyatakan lomba ini diselenggarakan untuk kedua kalinya, mengikuti lomba serupa dengan domain Aksara Jawa (Hanacaraka).
"Lomba ini merupakan rangkaian acara lanjutan, dalam rangka pelestarian Aksara Nusantara yang memang menjadi concern PANDI," ujar Shidiq dalam keterangan tertulis.
Shidiq menyebut program ini merupakan salah satu cara pelestarian budaya Aksara Nusantara yang lambat laun semakin ditinggalkan generasi sekarang.
"Kami berkomitmen untuk bisa ikut berpartisipasi dalam rangka pelestarian budaya Aksara Nusantara, agar bisa terdigitalisasi sehingga dapat digunakan sebagai alamat (domain name) di internet," kata Shidiq.
Shidiq menekankan bahwa pendaftaran lomba ini akan dimulai pada pertengahan bulan Juni dan akan ditutup pada 14 Agustus 2020. Tenggat waktu pendafataran situs web pada 13 November dan pengumuman pemenang akan berlangsung pada 11 Desember mendatang.
"Untuk pendaftaran peserta bisa langsung submit di tautan s.id/lombaaksarasunda, untuk informasi lebih lanjut bisa didapat di semua platform media sosial PANDI," tutur Shidiq.
(Dam/Ysl)