Liputan6.com, Jakarta - Oculus Go pertama kali dirilis ke pasaran pada dua tahun lalu. Kini, headset VR (virtual reality) dengan label harga terjangkau itu tidak akan lagi dijual.
Dilansir The Verge, Rabu (24/6/2020), perusahaan mengalihkan fokus mereka untuk pengembangan headset VR yang lebih kuat milik mereka, yakni Oculus Quest dan Oculus Rift.
Tidak seperti Google Cardboard atau headset VR berbasis smartphone yang ada di pasaran saat ini, Oculus Go mampu memberikan pengalaman virtual reality yang imersif dan kualitas visual yang lebih baik.
Advertisement
Baca Juga
Tak hanya memiliki kemampuan mumpuni, headset VR ini juga dijual dengan harga yang cukup murah ketimbang perangkat VR lainnya.
Oculus selaku divisi virtual reality milik Facebook itu mengatakan, Oculus Go tidak akan lagi dijual atau dikirim ke pembeli mulai akhir tahun ini.
Tidak Terima Aplikasi Oculus Go Baru
Lebih lanjut, perusahaan juga tidak akan lagi menerima aplikasi Oculus Go di toko digital mereka mulai 4 Desember 2020.
Pengembang juga tidak akan bisa mengulirkan pembaruan untuk aplikasi yang sudah ada.
Namun, sistem Oculus Go sendiri akan terus didukung hingga 2020. Dengan ini, pengguna akan tetap mendapatkan update perbaikan bug dan patch keamanan.
Advertisement
Microsoft Bermitra dengan Facebook Gaming
Kabar tentang Facebook yang terjadi baru-baru ini, perusahaan bentukan Mark Zuckerberg itu baru saja mengumumkan kemitraan dengan Microsoft.
Sebagai pengganti Mixer di masa mendatang, Microsoft akan mengandeng Facebook Gaming untuk menyediakan layanan streaming gim baru, sebagaimana dikutip dari Gamerant, Selasa (23/6/2020).
Walau baru berusia empat setengah tahun, Mixer sudah menjadi "rumah" bagi sejumlah streamer kenamaan di dunia, dan memiliki kurang lebih 4 juta kanal unik di platform tersebut.
Keputusan Microsoft untuk menggandeng Facebook Gaming merupakan kabar yang cukup mengejutkan, mengingat banyak streamer gim ternama yang bergabung di Mixer.
(Ysl/Why)