Sukses

Fitur Moneytory di Aplikasi Jenius Mudahkan Pengguna Lakukan Pencatatan Keuangan

Fitur bernama Moneytory ini menawarkan kemudahan dalam melakukan pencatatan pengeluaran dan pemasukan secara otomatis secara lebih simpel bagi nasabah Jenius.

Liputan6.com, Jakarta - Aplikasi layanan keuangan Jenius merilis fitur baru yang memudahkan pengguna untuk mengatur cash flow atau alur kas. Fitur bernama Moneytory ini menawarkan kemudahan dalam melakukan pencatatan pengeluaran dan pemasukan secara otomatis secara lebih simpel.

"Kami melakukan survei [lewat fitur Poll di Instagram Story] melibatkan 2.619 responden. Ternyata, 6 dari 10 [responden] enggak terbiasa mencatat cash flow. Mereka tidak tahu, berapa uang yang dikeluarkan, dan berapa income yang diterima, enggak pernah tahu secara rinci," ujar Irwan Tisnabudi, Digital Banking Head Bank BTPN dalam konferensi pers virtual, Kamis (25/6/2020) mengawali presentasinya.

Masih menurut survei tersebut, beberapa alasan yang melatarbelakangi mengapa mereka tidak terbiasa mencatat cash flow antara lain rasa malas/ribet (40,5 persen), lupa (31 persen), bingung/tidak terbiasa (16,1 persen), belum menemukan cara efektif (6,3 persen), dan merasa tidak punya cukup waktu untuk melakukan pencatatan finansial (3,9 persen).

Irwan Tisnabudi, Digital Banking Head Bank BTPN (Kiri)

Padahal, menurut Irwan, pencatatan cash flow merupakan hal fundamental untuk menentukan apakah kondisi finansial seseorang sehat atau tidak. Selain itu, pencatatan cash flow juga dapat membantu pengguna dalam melakukan perencanaan keuangan.

Irwan juga menuturkan ada tiga tipe nasabah dari aspek bagaimana mereka mengatur keuangannya.

"Pertama tipe Chaos. Mereka ini enggak punya tujuan finansial, enggak pernah catat [pemasukan dan pengeluaran], enggak disiplin," kata Irwan. Bahkan, menurut Irwan, orang yang termasuk ke dalam tipe Chaos sering kali tidak mempunyai simpanan tabungan.

Selanjutnya ada tipe Moderate. Irwan menjelaskan, mereka yang tergolong ke dalam tipe Moderate sudah memiliki tujuan finansial, tetapi mereka belum melakukan pencatatan secara teratur.

"Selain itu, mereka juga punya simpanan tabungan. Tapi soal [berapa] budget pengeluaran [yang dihabiskan], mereka masih mengira-ngira," tutur Irwan.

Lalu terakhir, tipe Orderly merupakan mereka yang sudah punya tujuan finansial dengan jelas dan terukur.

"Mereka juga sudah terbiasa melakukan pencatatan keuangan secara rapi dan rutin," ujar Irwan.

2 dari 3 halaman

Fitur Moneytory

Fitur Moneytory di aplikasi Jenius memuat dua informasi utama, yaitu pemasukan dan pengeluaran. Pengguna, pada halaman utama Moneytory, dapat mengetahui total pemasukan dan pengeluaran, yang dilengkapi diagram persentase sesuai kategorinya, baik secara pekanan, bulanan atau per tiga bulan.

Ada pula informasi selisih antara pemasukan dan pengeluaran, serta poin-poin penting terkait tren pengeluaran yang menampilkan grafik pengeluaran dan nominal berdasarkan tanggal tertentu.

Setiap transaksi online dan offline yang pengguna lakukan dengan Saldo Aktif dan m-Card secara otomatis akan mengubah data pengeluaran di Moneytory sesuai kategorinya.

Kategori itu berkisar mulai dari transfer uang, isi saldo dompet digital, bayar tagihan, transaksi offline di restoran/butik/supermarket, transaksi online di marketplace/App Store/Google Play, dan lainnya. Semua transaksi itu akan otomatis tercatat.

Untuk transaksi di luar kategori itu, pengguna dapat menambahkannya ke bagian Belum Terkategori dan pengguna dapat segera menyesuaikan kategori itu.

3 dari 3 halaman

Nasabah Jenius per Mei 2020

Selama empat tahun terakhir, Jenius telah merilis beberapa fitur penting, seperti Flexi Cash, Jenius untuk Bisnis, Pilihan Saldo Mata Uang Asing, dan terbaru Moneytory.

Hingga akhir Mei 2020, Irwan menyatakan Jenius memiliki lebih dari 2,5 juta pengguna yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia. Total funding balance di Jenius mencapai dari Rp 10 triliun. 

"Sebagai salah satu pelopor solusi life finance dan perbankan digital di Indonesia, Jenius berkomitmen untuk terus berinovasi melalui proses kolaborasi dan kokreasi dalam menyediakan fitur-fitur yang relevan sesuai dengan kebutuhan masyarakat digital savvy Indonesia yang terus berkembang," kata Irwan menutup pernyataannya.