Liputan6.com, Jakarta - Gojek belum lama ini mengumumkan akan menutup layanan GoLife yang meliputi layanan GoMassage dan GoClean. Layanan GoLife dapat digunakan hingga besok, 27 Juli 2020.
Sebagai bentuk kepedulian dan solidaritas, Gojek menggelar pelatihan gratis bagi para mitra GoLife yang diharapkan mereka bisa lebih sukses di masa mendatang.
"Untuk itu izinkanlah kami memberikan apresiasi atas kemitraan yang sudah terjalin selama ini dengan bapak dan ibu sekalian. Kami menawarkan Program Solidaritas Mitra Covid-19,” tulis Co-CEO Gojek Kevin Aluwi dan Andre Soelistyo melalui surat yang ditujukan kepada para mitra GoLife.
Advertisement
Dijelaskan bahwa program ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan melalui pelatihan online yang diharapkan dapat menjadi bekal bermanfaat bagi para mitra memperoleh penghasilan tambahan di masa mendatang.
Baca Juga
”Dari lubuk hati yang paling dalam, kami berterima kasih atas kemitraan dan dukungan Bapak dan Ibu sekalian. Bapak dan Ibu Mitra GoLife selalu menjadi tokoh penting dalam cerita Gojek dan juga cerita yang akan kami sampaikan kepada anak cucu kami nanti. Kami percaya Bapak dan Ibu akan terus bisa berkarya dan tetap menjadi andalan masyarakat Indonesia,” Kevin dan Andre menambahkan.
Surat resmi yang bocor di kalangan media tersebut, Jumat (26/6/2020), juga menceritakan tentang layanan GoLife yang lahir sekitar lima tahun lalu sebagai bagian dari misi Gojek untuk membantu masyarakat Indonesia dalam menghadapi masalah kesehariannya.
"Tidak ada sedetik pun kami lupa untuk berterima kasih atas kerja sama dan kontribusi luar biasa Bapak dan Ibu sekalian dalam membangun Gojek dan GoLife hingga saat ini. Bapak dan Ibu merupakan bagian dari sejarah penting Gojek," ujarnya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Terhempas Badai Covid-19
Sejak beberapa bulan lalu, Gojek terpaksa menutup sebagian dari layanan GoLife agar bisa terus bertumbuh secara berkelanjutan.
”Saat itu, kami percaya bahwa Gojek dapat terus mengembangkan layanan GoLife dengan berfokus pada layanan utama, yaitu GoMassage dan GoClean,” tulis Andre dan Kevin.
Namun kemudian, musibah melanda. Pada Maret 2020, pandemi COVID-19 sampai ke Indonesia. Dampak yang ditimbulkan dari pandemi ini sungguh luar biasa.
"Penurunan aktivitas masyarakat sangat drastis karena harus berada di rumah dan menjaga jarak (physical distancing) untuk mencegah penularan yang masih terus meningkat.
Lebih jauh, pandemi Covid-19 juga menyebabkan perubahan kebiasaan dan perilaku masyarakat yang lebih waspada terhadap aktivitas yang melibatkan kontak fisik dan tidak memungkinkan untuk menjaga jarak. Permintaan terhadap layanan GoClean menurun sangat drastis.
Bahkan layanan GoMassage tidak dapat beroperasi karena tidak memungkinkan untuk berjaga jarak.
"Ini merupakan tantangan paling berat yang kita hadapi sejak Gojek didirikan,” kata Kevin dan Andre.
Advertisement
Keputusan Sulit
Di satu sisi, duo bos Gojek melanjutkan, pihaknya ingin terus bekerja bersama dengan seluruh mitra GoLife. Namun, di sisi lain Gojek secara keseluruhan pun harus berupaya agar bisa terus bertahan melewati masa krisis ini.
Maka keputusan sangat sulit harus diambil yaitu menghentikan layanan GoMassage dan GoClean mulai 27 Juli 2020. Kevin dan Andre menyebut keputusan ini adalah salah satu keputusan terberat yang harus diambil sebagai Co-CEO Gojek.
Judica Nababan, VP Corporate Affairs Gojek, membeberkan pelatihan yang diberikan kepada mitra sebagai bekal jangka panjang bisa menambah keterampilan mereka seperti pelatihan memulai usaha rumahan, pemanfaatan sosial media untuk usaha hingga memulai bisnis kuliner.
"Kami harapkan pelatihan ini bisa membantu mereka beradaptasi dengan situasi pandemi COVID-19. Pelatihan yang disampaikan bagi Mitra Business Partner (BP) dan Service Provider (SP), secara terpisah menawarkan pilihan kelas yang telah dikurasi dengan platform pelatihan Sekolahmu," paparnya.
Bagi mitra penyandang disabilitas, Gojek juga menyiapkan pelatihan khusus melalui kerja sama dengan DNetwork.net (jaringan kerja disabilitas).
(Isk/Why)