Liputan6.com, Jakarta - Apple menghapus 4.500 aplikasi gim dari toko aplikasi App Store Tiongkok.
Penghapusan ribuan aplikasi ini didasari atas desakan pemerintah Tiongkok, demi tujuan mematuhi aturan internet di negara tersebut.
Sebelumnya pada minggu lalu, lebih dari 3.000 gim telah dihapus dari App Store Tiongkok hanya dalam waktu 2 hari. Tech Node melaporkan, penghapusan massal ini adalah yang terbesar di sejarah App Store.
Advertisement
Baca Juga
Mengutip laman India.com, Senin (6/7/2020), penghapusan ribuan gim ini didesak regulasi baru yang mempersyaratkan para pengembang gim untuk mendapatkan persetujuan dari regulator Tiongkok sebelum meng-uploadnya ke App Store Tiongkok.
"Kami melihat jumlah gim turun tiap harinya di App Store Tiongkok, sejak Apple mengikuti regulasi baru ini per 1 Juli. Sedihnya, karena Tiongkok hanya menyetujui sekitar 1.500 lisensi gim setahun dan prosesnya butuh waktu 6-12 bulan, sebagian aplikasi akan menunggu lama sebelum diizinkan kembali ke App Store," kata Manager Pemasan App Store di Tiongkok, Todd Kuhns.
Secara keseluruhan, sebanyak 4.500 aplikasi gim yang dihapus itu, 1.500 dihapus pada 1 Juli, kemudian 1.805 dihapus pada 2 Juli, dan sebanyak 1.276 aplikasi dihapus pada 3 Juli.
20.000 Aplikasi Bakal Dihapus Juga?
Bahkan, diperkirakan akan ada lebih dari 20.000 aplikasi yang terdampak kebijakan baru Tiongkok ini.
Bagi Apple, Tiongkok merupakan pasar terbesar dari App Store. Menurut data Sensot Tower, penjualan aplikasi di App Store mencapai USD 16,4 miliar dalam satu tahun.
Sementara di Amerika Serikat, penjualan dari App Store justru lebih sedikit, yakni USD 15,4 miliar dalam 1 tahun.
Advertisement
Apple Punya 60.000 Aplikasi Gim di App Store Tiongkok
Di Tiongkok sendiri, Apple memiliki jumlah gim sebanyak 60.000 gim yang memiliki potensi in-app purchase.
Berdasarkan firma riset Newzoo, iOS berpotensi mendapatkan 53 persen dari total pendapatan gim mobile-nya dari Tiongkok. Secara jumlah, nilainya mencapai USD 13 miliar.
App Store sendiri menghasilkan pendapatan paling besar di Tiongkok ketimbang pasar lainnya. Hal ini disokong oleh penerimaan dari aplikasi gim-nya.
(Tin/Ysl)