Sukses

AnTuTu Ungkap Daftar Smartphone Paling Ngebut di Juni 2020, Siapa Nomor 1?

Berdasarkan daftar AnTuTu, peringkat smartphone paling ngebut di Juni 2020 didominasi oleh dua perusahaan besar asal Tiongkok

Liputan6.com, Jakarta - Apa yang menjadi pertimbangan pengguna membeli smartphone? Selain fitur, desain, dan kamera, banyak konsumen sangat memperhatikan performa yang ditawarkan vendor.

Karena itu, banyak pengguna yang sangat memperhatikan berapa skor benchmark smartphone yang menjadi incaran di laman pengujian AnTuTu. Apakah memiliki skor tinggi atau rendah?

Baru-baru ini, AnTuTu mengumumkan laporan terbarunya tentang daftar 10 smartphone dengan performa terbaik dan paling cepat di pasaran saat ini.

Berdasarkan daftar AnTuTu, peringkat smartphone paling ngebut di Juni 2020 didominasi oleh dua perusahaan besar asal Tiongkok, yakni Oppo dan Redmi.

Namun siapa yang bertengger di peringkat pertama AnTuTu? Berdasarkan laporan, Senin (6/7/2020), smartphone Oppo Find X2 Pro tampil sebagai jawara, dilanjutkan dengan Xiaomi 10 Pro, dan Find X2 diposisi kedua dan ketiga.

Sementara itu, ponsel pintar lain yang masuk ke dalam daftar AnTuTu sesuai dengan urutannya adalah Oppo Ace2, iQOO Neo3, Redmi K30 Pro, Realme X50 Pro player version, iQOO 3, Meizu 17 Pro, dan posisi terakhir OnePlus 8 Pro.

 

2 dari 3 halaman

Perang Smartphone di Kelas Menengah

Tampilan Redmi 10X 5G Pro yang baru saja diperkenalkan. (Sumber: Redmi)

Tak hanya daftar smartphone kelas premium saja yang diungkap oleh AnTuTu, perusahaan juga mengumbar ponsel kelas menengah mana yang paling cepat performanya.

Dalam segmen kelas menengah, smartphone seri Redmi 10X Pro berhasil menduduki peringkat pertama, diikuti oleh Oppo Reno3, dan Redi 10X.

 

3 dari 3 halaman

Ponsel Kelas Tengah Lainnya

Honor 30 Pro+ (screenshot via GSM Arena)

Sementara di posisi selanjutnya ada Honor 30, Huawei nova7 Pro, Huawei Nova7, Honor X1, Honor 30S, Huawei Nova7 SE, dan Oppo Reno4 Pro.

Informasi, daftar smartphone Juni 2020 ini dikumpulkan dari statistik pengguna di Tiongkok dan tidak terkait dengan perangkat yang beredar di pasar Internasional.

(Ysl/Isk)