Sukses

Pandemi Covid-19, Pembayaran Tanpa Kontak Melonjak 26 Persen di Indonesia

Sepanjang Juni 2020 terjadi peningkatan pembayaran tanpa kontak (contactless payment) sebesar 26 persen di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Sepanjang Juni 2020 terjadi peningkatan pembayaran tanpa kontak (contactless payment) sebesar 26 persen di Indonesia. Demikian menurut laporan dari Konsultan Global McKinsey.

Diwartakan Merdeka.com, Senin (13/7/2020), sementara itu metode pembayaran lainnya seperti cash dan penggunaan kartu debit/kredit mengalami penurunan.

Kredivo menilai inovasi dan kemudahan yang ditawarkan menjadi kunci dalam penetrasi kredit digital sebagai metode pembayaran di e-commerce, terutama selama masa pandemi.

Hal ini juga mendorong tingkat kepercayaan konsumen pada industri e-commerce, di mana transaksi harian dilaporkan melonjak 26 persen selama pandemi.

Di samping itu, data internal Kredivo juga mencatat peningkatan cukup stabil terhadap jumlah pengguna baru yang melakukan transaksi di e-commerce hingga 42 persen selama masa pandemi (periode Februari hingga Juni 2020) dibandingkan jumlah pengguna aktif Kredivo pada akhir Januari 2020.

 

2 dari 3 halaman

Dorong Industri E-commerce

"Penetrasi kredit yang masih tergolong rendah di Indonesia menjadi salah satu faktor terbatasnya fleksibilitas pembayaran secara berkala bagi konsumen saat bertransaksi di e-commerce," kata Lily Suriani, General Manager Kredivo.

Kemudahan serta inovasi yang ditawarkan platform kredit digital sebagai salah satu metode pembayaran yang fleksibel di e-commerce, diharapkan dapat terus mendorong pertumbuhan industri e-commerce yang diproyeksikan terus tumbuh meski berada di tengah masa pandemi ini.

"Inovasi yang memberikan akses kredit digital yang nyaman dan aman menjadi solusi bagi masyarakat untuk bertransaksi di e-commerce, terlebih di tengah pandemi ini karena pengguna tidak perlu bertatap muka atau keluar dari rumah untuk mengajukan aplikasi kredit," jelas Lily.

 

3 dari 3 halaman

Atur Keuangan dengan Cermat

Di sisi lain, berbagai kemudahan yang dihadirkan dari transaksi secara digital juga terus menuntut masyarakat untuk dapat mengatur keuangan dengan lebih cermat.

"Memahami perilaku konsumen bukan hanya menjadi kunci untuk terus berinovasi, namun juga menjadi pedoman dalam melakukan edukasi guna mewujudkan masyarakat digital yang cerdas," ucapnya.

Selain itu, prinsip responsible lending juga senantiasa diterapkan perusahaan agar membuat konsumen tetap bijak berbelanja di e-commerce.

"Didukung oleh pondasi yang kuat, bisnis kami terus berjalan normal dengan kinerja yang cenderung stabil dan siap untuk terus mendukung pertumbuhan e-commerce di Indonesia," Lily memungkaskan.

Reporter: Fauzan Jamaludin

Sumber: Merdeka.com