Sukses

Webinar Keempat The NextDev dan Huawei Bahas Teknologi Cloud

Rangkaian webinar The NextDev bersama Huawei memasuki sesi keempatnya dengan topik "Roads to Cloud Business".

Liputan6.com, Jakarta - Rangkaian webinar The NextDev bersama Huawei memasuki sesi keempatnya dengan topik "Roads to Cloud Business".

Manager Cloud Solution Portfolio Management Telkomsel Ficky Y. P. Sagala menyatakan pemanfaatan teknologi cloud menjadi salah satu hal yang perlu menjadi pertimbangna dalam menyambut Revolusi Industri 4.0 dan transformasi digital.

"Maka dari itu, melalui kegiatan The NextDev Hub ini, kita semua perlu bergandengan tangan untuk bersama-sama mengatasi permasalahan implementasi cloud di Indonesia, mulai dari belum banyaknya talenta yang tersedia hingga keterbatasan pengetahuan akan cloud," tutur Ficky dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (17/7/2020).

Senior Consultant Huawei Simon Tsang yang turut hadir di webinar ini menyebut Indonesia memiliki potensi besar dalam menerapkan cloud karena sifat geografisnya sebagai negara kepulauan.

"Oleh sebab itu, topik ini perlu untuk diangkat oleh The NextDev Hub dalam memberikan pengetahuan lebih lanjut mengenai manfaat implementasi komputasi awan, baik itu bagi perusahaan maupun pemerintahan, sehingga ekosistem cloud akan terbentuk di Indonesia, sekaligus mendorong terbentuknya ekosistem digital secara menyeluruh dan berkelanjutan," kata Simon.

 Webinar kali ini diikuti oleh para talenta muda dan pegiat ekosistem digital di Tanah Air yang berasal dari berbagai inisiatif Telkomsel, mulai dari The NextDev, IndonesiNEXT, dan Telkomsel Innovation Center (TINC).

Mereka berbagi pengetahuan dengan para pembicara yang telah berpengalaman di bidang cloud untuk mengetahui manfaat dari penerapan komputasi awan hingga peluang dan tantangan yang ada di Indonesia.

2 dari 3 halaman

Fokus ke Segmen Enterprise dan Pemerintahana

Teknologi cloud belum banyak diadopsi perusahaan-perusahaan di Tanah Air karena Indonesia masih kekurangan talenta yang memiliki keahlian spesifik di bidang ini. Hal tersebut ditambah dengan minimnya pengetahuan akan teknologi cloud yang bisa berdampak pada proses pengambilan keputusan di perusahaan.

Maka dari itu, fokus implementasi cloud perlu diarahkan ke segmen enterprise dan institusi pemerintahan. Pada segmen enterprise, cloud menjadi salah satu elemen yang mampu memperkuat digitalisasi infrastruktur dan operasional perusahaan.

Bahkan, teknologi tersebut juga bisa memberikan peluang bisnis baru bagi korporasi, baik itu secara B2B maupun B2C. Sementara implementasi cloud di institusi pemerintahan diperlukan untuk mendorong percepatan penerapan teknologi itu sendiri.

Teknologi cloud sendiri memiliki sejumlah manfaat yang membuatnya perlu untuk dimaksimalkan oleh perusahaan maupun lembaga pemerintahan di Indonesia.  Pertama, cloud dapat membantu penggunanya untuk menghemat biaya karena tidak lagi harus memiliki data center dan seluruh infrastruktur disediakan oleh penyedia layanan cloud.

Kemudian, ongkos penggunaan layanan cloud tidak akan membebani capital expenditure (CAPEX), namun dialihkan ke operational expenditure (OPEX) sehingga membantu mengakselerasi transformasi digital secara internal dan operasional.

3 dari 3 halaman

Failure Cost Lebih Rendah

Lebih lanjut, biaya kegagalan (failure cost) cloud yang lebih rendah dibandingkan dengan data center dapat membantu perusahaan untuk mengembangkan bisnis dan melahirkan lebih banyak inovasi. Adpaun manfaat berikutnya adalah memungkinkan proses pengembangan produk maupun layanan dilakukan secara virtual karena seluruh kegiatan komputasi dilakukan di ‘awan’.

"Telkomsel berharap inisiatif ini mampu memberikan manfaat bagi para peserta untuk memperkuat kontribusi positif bagi kemajuan ekosistem digital di Indonesia, khususnya dalam mendorong implementasi cloud di negeri ini. Semoga, ke depannya akan semakin banyak inovasi yang mampu membantu kita menghadapi kenormalan baru ini dengan baik," kata Ficky menutup pernyataannya.