Liputan6.com, Jakarta - Kelas Pintar sebagai salah satu penyedia platform edukasi berbasis teknologi menyatakan telah memiliki fitur yang dapat digunakan untuk mendukung kegiatan pembelajaran jarak jauh saat ini.
Menurut pendiri Kelas Pintar, Fernando Uffie, Kelas Pintar sebenarnya sudah memiliki fitur yang diberi nama Sekolah. Sesuai namanya, fitur ini memungkinkan siswa dan guru mengadakan pembelajaran layaknya bertatap muka secara langsung.
"Konsep Sekolah ini memang kami persiapkan sejak saya membangun Kelas Pintar pada 2016. Namun dengan kondisi pandemi saat ini, penerapan sistem semacam ini dipercepat penggunaannya," tuturnya saat bertama dengan awak media secara virtual, Rabu (15/7/2020).
Advertisement
Layanan Sekolah dari Kelas Pintar hadir sebagai sebuah kelas virtual yang menghadirkan pengalaman belajar tatap muka seperti biasa. Karenanya, layanan ini dibekali sejumlah fitur untuk mendukung hal tersebut.
Baca Juga
"Salah satunya adalah kehadiran fitur virtual whiteboard yang dapat digunakan guru untuk menjelaskan materi yang sedang disampaikan. Lalu ada pula fitur berbagi layar pada para siswa," ujarnya menjelaskan.
Sementara untuk pekerjaan rumah yang diberikan pada siswa, guru dapat memanfaatkan fitur Project. Melalui fitur ini, baik siswa dan guru dapat langsung mengirim, mengunduh, dan menggungah file dalam beberapa format langsung di laman Kelas Pintar.
Beberapa fitur lain yang juga sudah dihadirkan adalah Tugas, Ujian, hingga Monitoring. Berbekal fitur-fitur Kelas Pintar itu, guru dapat memberikan tugas secara online, termasuk memberikan ujian secara langsung, dan tetap mampu melakukan pemantauan aktivitas siswa selama ujian.
"Semua proses pengawasan ini tercatat, dan guru akan mendapatkan aktivitas (log) dari penggunaan siswa menit ke menit serta dapat melihat hasil laporan perekamannya," tuturnya lebih lanjut.
Tidak Ubah Tatanan Pendidikan Saat Ini
Dalam kesempatan itu, Fernando menjelaskan pembelajaran jarak jauh yang memanfaatkan platform teknologi semacam ini juga tidak mengubah tatanan pendidikan yang ada saat ini. Hanya bentuk penyampaiannya yang berbeda.
"Pembelajaran jarak jauh ini tidak menghilangkan komponen pendidikan yang ada, tidak mengubah tatanan pembelajaran di masa sebelumnya. Sebab, bahan materinya pun masih sama," tuturnya menjelaskan.
Kendati demikian, dia tidak menampik sosialisasi masih perlu dilakukan untuk memberi pemahaman bagi para siswa bersama orangtua, termasuk pembelajaran jarak jauh ini tidak ubahnya menimba ilmu di sekolah secara tatap muka langsung.
"Oleh sebab itu, dibutuhkan kesadaran yang tinggi bahwa pembelajaran ini dilakukan sama seperti di kelas biasa. Jadi bukan pembelajar jadi-jadian," ujar Fernando.
Lebih lanjut Fernando pun mengatakan, untuk mendukung hal ini, Kelas Pintar pun menghadirkan solusinya dengan membuat sebuah jadwal aktivitas pelajaran, mulai dari pagi hari hingga sekolah usai, layaknya yang dilakukan siswa sebelum pandemi.
(Dam/Ysl)
Advertisement