Sukses

Sony Genjot Produksi PS5 untuk 2020

Menurut laporan, Sony berencana untuk menambah produksi PS5 hingga 50 persen dari rencana awal.

Liputan6.com, Jakarta - Sony dilaporkan tengah mendorong produksi PS5 (PlayStation 5) yang akan dikapalkan tahun ini. Informasi ini diketahui dari laporan Nikkei beberapa waktu lalu.

Dilansir The Verge, Kamis (16/7/2020), penambahan mencapai 50 persen dari rencana awal yaitu sekitar 6 juta konsol. Karenanya, dengan rencana ini Sony setidaknya akan menambah jumlah produksi PS5 hingga 9 atau 10 juta unit.

Sony sendiri belum mengonfirmasi kabar tersebut. Namun dari prediksi, penambahan itu dilakukan karena ada proyeksi permintaan yang meningkat untuk kebutuhan hiburan di rumah selama masa pandemi ini.

Oleh sebab itu, ada analisis yang menyebut jumlah penjualan perdana PS5 dapat melampaui pendahulunya. Untuk diketahui, PS4 sendiri berhasil terjual 4,2 juta unit dalam kurun waktu sebulan setelah meluncur.

Selain Sony, Facebook juga dilaporkan telah meningkatkan produksi headset Oculus VR. Menurut perusahaan, produksi massal headset anyar akan mulai dilakukan pada bulan ini.

Sebagai informasi, permintaan akan perangkat gim memang tengah meningkat selama pandemi ini. Sejumlah perusahaan pun disebut kewalahan memenuhi permintaan pasar.

Salah satu yang mengalami hal tersebut adalah Nintendo dengan konsol Switch-nya. Kondisi itu pun sempat membuat harga Switch melambung tinggi, sedangkan produksi belum bisa dilanjutkan karena terhalang pandemi.

2 dari 3 halaman

Harga Melambung Saat Covid-19, Gamer Rakit Sendiri Konsol Nintendo Switch

Mengingat harga Switch yang sempat melambung tinggi, pengguna Reddit dengan akun Sarvaaz37 memilih untuk merakit sendiri Nintendo Switch dari komponen yang dapat dibeli di pasaran, seperti dikutip dari Gamerant. 

Dia juga membagikan panduan tentang bagaimana caranya merakit konsol Switch untuk mereka sendiri dengan biaya yang lebih murah dari harga konsol Nintendo Switch di pasaran saat ini.

Lebih lanjut, Sarbaaz37 berhasil mendapatkan semua bagian komponen yang yang dibutuhkan dari situs-situs web Tiongkok.

Dia juga mencari komponen tersebut di situs lelang di internet, menggali suku cadang atau suku cadang pengganti dari produsen atau penjual lainnya.

Seluruh proses mengumpulkan komponen membutuhkan waktu sedikit lebih dari sebulan, dan memakan biaya sekitar USD 200 atau sekitar Rp 3,1 jutaan--setara harga Nintendo Switch Lite.

Walau dia membuktikan, membuat Switch sendiri sangat memungkinkan, proses merakitnya harus sangat teliti dan membutuhkan pengetahuan mendalam tentang elektronik.

3 dari 3 halaman

Proses Produksi Nintendo Switch Terdampak Virus Corona

Sebelumnya, memang sempat dilaporkan virus corona yang tengah mewabah juga berpengaruh terhadap produksi Nintendo Switch.

CEO Nintendo, Shuntaro Furukawa, menyebut proses produksi Nintendo Switch di Tiongkok terdampak oleh virus corona.

Mengutip Reuters, Kamis (6/2/2020), Shuntaro mengatakan proses produksi dan pengiriman Nintendo Switch berikut aksesori pendukungnya terpaksa mengalami penundaan. Shuntaro menyebut hal ini "tidak dapat dihindari".

Sebelumnya juga dilaporkan bahwa penyebaran virus Corona di Tiongkok dinilai akan memengaruhi produksi berbagai produk Apple di negara tersebut. Sejumlah produk Apple, termasuk iPhone dan AirPods memang diproduksi di Tiongkok.

Pusat-pusat produksi utama para mitra pemasok Apple berada di dekat provinsi Henan dan Guangdong. Kedua wilayah tersebut berdekatan dengan provinsi Hubei, di mana virus corona bermula.

(Dam/Ysl)

Video Terkini