Sukses

200 Ribu Karyawan Google Bakal Kerja Jarak Jauh hingga Juli 2021

Google berencana untuk mengizinkan 200.000 karyawan dan karyawan kontraknya untuk bekerja jarak jauh setidaknya hingga Juli 2021.

Liputan6.com, Jakarta - Google berencana untuk mengizinkan 200.000 karyawan dan karyawan kontraknya untuk bekerja jarak jauh setidaknya hingga Juli 2021. Demikian dilaporkan oleh The Wall Street Journal.

Sebelumnya, sejumlah perusahaan teknologi telah mengumumkan rencana jangka panjang untuk memperbolehkan karyawan bekerja jarak jauh, karena pandemi Covid-19.

Google jadi perusahaan teknologi pertama yang mengizinkan karyawannya untuk bekerja jarak jauh hingga pertengahan tahun 2021.

Mengutip laman The Verge, Rabu (29/7/2020), CEO perusahaan induk Google Alphabet Sundar Pichai belum lama ini rapat bersama dengan sejumlah eksekutif perusahaan.

Juru bicara Google mengatakan, Pichai mengirimkan email kepada karyawan-karyawan untuk mengumumkan rencana kerja jarak jauh ini.

"Untuk memberikan karyawan perencanaan ke depan, kami memberikan opsi kepada karyawan yang tak perlu bekerja di kantor untuk bisa bekerja remote hingga 30 Juni 2021," kata Pichai dalam email-nya kepada karyawan.

2 dari 3 halaman

Tadinya Masuk Tanggal 6 Juli

Sebelumnya, Google mengumumkan rencana untuk membuka kembali sejumlah kantornya secara terbatas untuk sejumlah karyawan mulai 6 Juli ini. Namun, menurut Google, bekerja di kantor sifatnya adalah opsional.

Pichai sendiri membuat keputusan ini agar karyawan bisa memiliki kerangka waktu yang lebih spesifik, terkait sampai kapan mereka bakal WFH.

Dengan begitu Googlers --sebutan untuk karyawan Google-- bisa memiliki kepastian sampai kapan mereka bisa bekerja dari rumah atau dari jarak jauh.

3 dari 3 halaman

Perusahaan Lainnya

Sebelumnya Twitter juga mengizinkan karyawan untuk bekerja dari rumah lebih lama. Hal ini seiring dengan kesiapan Twitter menjalani gaya hidup normal baru di masa pandemi Covid-19. Hal itu diketahui dari surat CEO Twitter, Jack Dorsey, kepada para karyawannya.

Dikutip dari The Guardian, Rabu (13/5/2020), Twitter mengatakan mereka merespons cukup cepat kondisi saat ini, dengan memungkinkan karyawan bekerja dari rumah. Hal terjadi karena perusahaan menekankan desentralisasi dan mendukung tenaga kerja terdistribusi yang mampu bekerja dari mana saja.

"Beberapa bulan belakangan kami membuktikan dapat melakukannya (kerja dari rumah). Jadi, saat karyawan kami berada dalam situasi yang memungkinkan bekerja dari rumah dan ingin melanjutkannya, kami akan melakukannya," tulis Chief HR Office Twitter, Jennifer Christie, lewat blog resmi Twitter.

Sebagai informasi, situs microblogging ini memang sudah mulai melakukan aktivitas bekerja dari rumah sejak 2 Maret 2020. Lalu pada 11 Maret 2020, aktivitas itu diwajibkan bagi seluruh keryawan.

Untuk itu, dengan pengumuman ini, Twitter mengatakan karyawan yang suka bekerja dari jarak jauh dapat melakukannya tanpa batas waktu. Sementara karyawan yang memang ingin kembali ke kantor, perlu menunggu setidaknya hingga September 2020.

Facebook malah mengizinkan karyawan kerja dari rumah secara permanen. Dalam sebuah rapat bersama staf yang ditayangkan melalui live streaming page Facebook-nya, CEO Facebook Mark Zuckerberg mengatakan, ada kemungkinan, separuh dari karyawan Facebook bisa kerja dari rumah hingga 10 tahun ke depan.

"Sangat jelas bahwa Covid-19 telah mengubah kehidupan kita, termasuk cara kita bekerja. Dalam waktu-waktu ini, kerja dari jarak jauh akan menjadi tren yang terus tumbuh," kata Zuckerberg, sebagaimana dikutip Tekno Liputan6.com dari The New York Times, Selasa (26/5/2020).

(Tin/Ysl)