Liputan6.com, Jakarta - Ledakan besar yang terjadi di Beirut, Lebanon, menarik perhatian warganet. Video-video detik terjadinya ledakan besar pun sudah bertebaran di linimasa Twitter sejak Selasa malam, 4 Agustus 2020.
Ledakan yang dipicu oleh amonium nitrat yang disimpan di sebuah gudang di Pelabuhan Beirut ini pun menjadi topik hangat di linimasa Twitter dunia.
Advertisement
Baca Juga
Sebagian besar tulisan dalam unggahan warganet berisi doa dan harapan agar semua yang ada di Beirut dalam kondisi baik-baik saja.
Masih banyak juga pengguna Twitter yang mengunggah berbagai informasi mengenai ledakan tersebut dan me-Retweet berbagai video tentang kejadian.
Tak hanya dalam bahasa Indonesia, cuitan di Twitter juga banyak berasal dari warganet di seluruh dunia yang mengungkapkan dukacitanya.
Turut berduka cita akan terjadinya bencana ledakan#beirut #lebanon
— Cooky (@Jeonjungiee) August 4, 2020
Terjadi ledakan di Beirut, Lebanon.Semoga saudara-saudara di lebanon diberi ketabahan. Aamiin#PrayForLebanon pic.twitter.com/AZ9fnPq42W
— Bii 🌈 || lg sibuk rl :” jan di unfoll xheyenk (@kimessra) August 4, 2020
May Allah protect our brothers and sisters in Beirut.#PrayForLebanon
— #JusticeForAll (@yusufhsani) August 4, 2020
Watching that explosion accidently on a insta story was gut-wrenching, Inna lillahi wa inna ilayhi raji'un. May protect and preserve those who lost a loved one 🤲🏾💔 #BeirutBlast #Beirut
— Abadir (@abadirxaashi) August 4, 2020
Trending Topic
Banyaknya warganet di dunia yang mengepos unggahan berisi doa mengenai ledakan di Beirut, Lebanon membuat topik ini menjadi trending.
Di Twitter, cuitan mengenai Lebanon, Ledakan, Beirut, menjadi daftar trending topic yang paling banyak digaungkan selama beberapa belas jam terakhir.
Cuitan tentang Lebanon dan Beirut masing-masing sudah dikicaukan lebih dari 2 juta kali oleh pengguna Twitter di seluruh dunia.
Advertisement
Ledakan Dipicu 2.700 Ton Amonium Nitrat
Sebelumnya, ledakan di Beirut, Lebanon terjadi pada Selasa 4 Agustus waktu setempat. Kepala Keamanan Umum Lebanon Abbas Ibrahim mengungkap pemicu ledakan dahsyat yang menewaskan 73 orang dan melukai 3.700 warga itu.
Berdasarkan hasil investigasi, ungkap Ibrahim, ledakan itu berasal dari 2.700 ton amonium nitrat. Bahan kimia tersebut disimpan di pelabuhan Beirut sebelum dikirim ke Afrika, seperti dikutip dari Aljazeera, Rabu, (5/8/2020).
Hasil investigasi telah dilaporkan Ibrahim kepada Dewan Pertahanan Tinggi Lebanon yang berisi presiden dan semua lembaga keamanan utama negara. Otoritas Lebanon berjanji akan memberi hukuman paling berat ke pihak yang bertanggung jawab.
Mengutip Sky News, Rabu (5/8/2020), para saksi mata mengatakan sejumlah orang terluka selama kehancuran yang meluas di seluruh kota. Ada penduduk melapor langit-langit bangunan runtuh dan jendela-jendela hancur.Kolom asap besar terlihat menjulang di atas kota setelah ledakan.
Orang-orang yang terluka terlihat tergeletak di tanah dekat pelabuhan Beirut, menurut seorang fotografer di tempat kejadian. Editor Sky News Timur Tengah Zein Ja'far, yang berada di pusat kota Beirut pada saat ledakan Selasa 4 Agustus sore waktu setempat mengatakan ledakan besar itu menyebabkan jendela runtuh dan membentuk seperti gua.
"Ledakan ini merobek fasad bangunan tempat kami berada, dan begitu debu mereda, kami dan orang lain di blok ini bergegas ke luar. Benar-benar pemandangan yang mengkhawatirkan," kata Zein Ja'far.
(Tin/Ysl)