Liputan6.com, Jakarta - Setelah berbagai bocoran informasi tentang Galaxy Note 20 membanjiri internet beberapa bulan lalu, Samsung akhirnya resmi memperkenalkan seri penerus Note 10 tersebut.
Artikel tentang peluncuran seri Galaxy Note 20 dalam acara Unpacked 2020 semalam, membuat penasaran pembaca kanal Tekno Liputan6.com, Rabu (5/8/2020) kemarin.
Tak hanya itu, artikel perangkat yang diumumkan Samsung pada Unpacked 2020 dan Google Doodle yang ajak pengguna pakai masker juga populer kemarin.
Advertisement
Baca Juga
Lebih lengkapnya, simak tiga berita terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com berikut ini
1. Samsung Galaxy Note 20 dan Note 20 Ultra Resmi Diumumkan
Samsung akhirnya secara resmi mengungkap flagship smartphone teranyarnya, seri Galaxy Note 20 di acara Unpacked 2020, Rabu (5/8/2020).
Berbeda dari acara Unpacked tahun sebelumnya, acara kali ini digelar Samsung secara online atau live streaming.
Seperti peluncuran Galaxy Note tahun lalu, kali ini Samsung hanya memperkenalkan dua model seri phablet teranyarnya, yaitu Galaxy Note 20 dan Galaxy Note 20 Ultra.
Â
2. Galaxy Note 20 dan Deretan Produk Anyar Samsung Siap Debut Malam Ini
Samsung dipastikan akan memperkenalkan deretan produk terbarunya lewat event Unpacked yang digelar malam ini.
Berdasarkan informasi resmi dari situs Samsung, event ini akan ditayangkan secara langsung pada pukul 21.00 WIB.
Informasi soal deretan produk yang akan diperkenalkan pada event ini pun sebelumnya sudah terungkap melalui teaser video beberapa waktu lalu.
Â
Advertisement
3. Google Doodle Ajak Pengguna Pakai Masker
YouTube telah menghapus video musisi Erdian Aji Prihartanto (Anji) dengan seseorang yang mengklaim sebagai ahli mikrobiologi bernama Hadi Pranoto. Di dalam video tersebut, Hadi disebut telah menemukan obat Covid-19.
Perwakilan Facebook dalam keterangan resminya mengungkap, pihaknya berkomitmen memberikan informasi yang tepat dan bermanfaat pada saat kritis seperti sekarang.
Komitmen tersebut termasuk meningkatkan konten otoritatif, mengurangi penyebaran informasi yang berbahaya dan menampilkan panel informasi, serta menggunakan data WHO atau Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, untuk membantu memerangi informasi yang salah.
(Ysl/Why)