Sukses

Mozilla PHK 250 Karyawan dan Bakal Fokus ke Bisnis VPN

Mozilla memutus hubungan kerja (PHK) sebanyak 250 karyawannya. Jumlah ini setara dengan seperempat karyawannya.

Liputan6.com, Jakarta - Mozilla memutus hubungan kerja (PHK) sebanyak 250 karyawannya. Jumlah ini setara dengan seperempat karyawan yang bekerja di perusahaan berbasis di Mountain View, California tersebut. Kini perusahaan disebut-sebut hanya tinggal punya 750 karyawan.

Seiring dengan keputusan Mozilla untuk mem-PHK karyawan, perusahaan juga memfokuskan karyawan tersisa untuk mengerjakan proyek baru, demi mendapatkan lebih banyak uang. Demikian menurut juru bicara Mozilla, seperti dikutip dari The Verge, Kamis (13/8/2020).

"Pandemi Covid-19 telah berdampak signifikan pada pemasukan kami. Sebagai imbasnya, rencana perusahaan sebelum Covid-19 tak lagi bisa digunakan," tutur CEO Mozilla Mitchell Baker, dalam sebuah unggahan blog perusahaan.

Sebagai dampak PHK ini, operasional Mozilla di Taipei akan ditutup. Perusahaan tak menyebut, tim mana yang terdampak dari PHK ini.

Sebelumnya pada Januari lalu, Mozilla sudah mem-PHK 70 orang karyawan, menyebut lambatnya peluncuran produk yang menghasilkan uang sebagai penyebanya.

Sebagai bagian dari PHK ini, Baker menetapkan serangkaian fokus baru bagi Mozilla untuk menetapkan arah yang lebih kuat untuk perusahaan.

Misalnya, fokus pada membangun komunitas, mengembangkan produk baru yang mengurangi "bahaya", dan yang "disukai serta diinginkan oleh pengguna". Terpenting, Mozilla juga fokus mebangun produk yang mampu menghasilkan lebih banyak uang.

2 dari 3 halaman

Fokus Pada Layanan VPN

Mozilla sendiri mendapatkan sebagian uangnya dari perusahaan-perusahaann yang membayar untuk menjadikan browser mereka sebagai default di Firefox. Misalnya Baidu di Tiongkok, Yandex di Rusia, dan Google di AS, serta browser lainnya.

Perusahaan juga menghasilkan royalti dari langganan dan iklan. Namun, pendapatan tersebut jumlahnya masih minoritas.

Kini, Mozilla bakal fokus pada produk layanan VPN yang bernama Pocket, chatroom VR Hubs, dan tools keamanan dan privasi barunya.

Perusahaan juga mulai meluncurkan layanan berlangganan untuk pelanggan selama beberapa tahun terakhir. Layanan ini menawarkan model berlangganan baru dan akses VPN langsung dari Firefox.

3 dari 3 halaman

Kurangi Investasi yang Tak Menjanjikan

Firefox juga mulai memiliki fokus kuat meningkatkan pengalaman pengguna yang berbeda. Itu artinya, perusahaan akan mengurangi investasi pada bidang lain seperti membangun developer tools.

Disebutkan The Verge, Mozilla mengalami tahun-tahun yang berat karena pangsa pasar Firefox terus menyusut. Sementara, proyek Firefox phone yang menjalankan Firefox OS juga gagal. Sang CEO perusahaan merasa, Mozilla pun perlu menggaet konsumen baru, yakni mereka yang rela membayar untuk produk tambahan dari layanan yang sudah mereka pakai.

Baker sendiri menjadi CE pada April lalu setelah sebelumnya menjadi CEO sementara sejak Desember lalu. Baker telah menjadi chairman Mozilla Foundation sejak 2003.

"Saya sangat berharap ada cara membuat Mozilla sukses jangka panjang dan membangun internet yang lebih baik," katanya.

(Tin/Ysl)