Liputan6.com, Jakarta - Realme untuk pertama kalinya mengikuti ajang konferensi teknologi terkemuka IFA 2020 di Berlin, Jerman.
Dalam acara yang disiarkan secara live streaming ini Realme mengungkap berbagai capaian sejak perusahaan didirikan dua tahun lalu.
Diungkapkan oleh Sales Manager Realme Europe Ash Bhopla, selama dua tahun Realme telah hadir di 61 pasar. Tak hanya sebagai sebuah perusahaan smartphone, Realme juga mengukuhkan diri sebagai perusahaan AIoT.
Advertisement
Baca Juga
Dia juga mengungkap rencana Realme untuk melakukan berbagai strategi agresif agar Realme dapat makin diterima di seluruh dunia.
Bhopla mengatakan, Realme kini telah memiliki 45 juta pengguna global yang sangat loyal. Untuk itu, perusahaan berjanji untuk terus menghadirkan produk inovatif di masa depan, termasuk smartphone dan AIoT. Pada 2020, kata dia, perusahaan menargetkan untuk menjual 50 juta smartphone ke seluruh dunia.
"Pada 2019, dalam dua tahun kami menjadi salah satu merek smartphone terbesar di dunia. Kami berhasil mengapalkan lebih dari 25 juta unit smartphone, di Asia, Afrika, Australia. Di negara-negara tersebut kami juga jadi top 5 brand," kata Ash.
Dia menyebut, pertumbuhan cepat di tiap pasar membuat Realme jadi tumbuh dengan baik secara global, hingga masuk ke 6 besar merek terbesar di dunia dengan pertumbuhan tahunan 10 persen.
"Pada 2020 kami ingin mengapalkan 50 juta smartphone, dan tahun ini kami berupaya mencapai pertumbuhan 100 persen. Dan dalam dua hingga tiga tahun ke depan, kami berupaya mengapalkan 100 juta smartphone," tutur Ash.
Strategi Realme
Salah satu strategi Realme adalah melakukan lompatan-lompatan teknologi serta menghadirkan desain sederhana tetapi bermakna.
Bicara lompatan-lompatan teknologi, Ash bercerita tentang Realme XT yang dirilis pada 2019. Perangkat itu jadi smartphone pertama Realme dengan quad kamera 64MP.
"Sejak saat itu, 64MP jadi standar di industri smartphone. Realme sudah menghadirkan lebih dari 10 model smartphone dengan dukungan kamera 64MP," kata Ash.
Realme bahkan menjadi merek dengan panetrasi empat kamera terbesar di dunia pada kuartal pertama di dunia, mengalahkan para pesaingnya.
Selain itu, perusahaan juga melakukan lompatan teknologi pada Realme X3, dengan dengan kemampuan Super Zoom dan Starry Night.
Belum lagi, menurut Ash, Realme memperkenalkan berbagai dukungan fast charging pada smartphone di berbagai rentang harga, termasuk yang terjangkau sekalipun. Mulai dari 20W, 30W, 50W, 65W, dan yang terbaru 125W.
Advertisement
Fokus Pada Produk AIoT
Dari segi desain, Realme beberapa kali bekerja sama dengan desainer terkemuka Naoto Fukusawa untuk merancang produk smartphone, misalnya Realme X dan X2 Pro master edition. Perusahaan juga sempat menggandeng desainer Hermes Jose Levy dalam produk earphone TWS Realme Buds Q.
"Visi kami adalah, sebuah desain smartphone bisa mewakili kepribadian penggunanya," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Digital Manager Realme Europe Giang Cao mengatakan, selain smartphone, Realme juga fokus pada produk AIoT.
Hingga akhir 2020, Realme berencana untuk merilis lebih dari 50 produk AIoT termasuk di antaranya smart audio, wearable, smart TV, dan smart speaker.
Sementara itu, target Realme di 2021 di bidang produk AIoT lebih ambisius lagi, yakni ingin merilis 100 produk AIoT.
Tak sekadar sebuah vendor smartphone, Realme ingin dipandang sebagai brand AIoT mainstream yang memiliki keseluruhan ekosistem terbaik.
(Tin/Why)