Sukses

Waze PHK 30 Karyawan dan Tutup Kantor di Asia dan Amerika Latin

Layanan peta dan navigasi milik Google, Waze, akan mem-PHK 5 persen karyawannya yang ada di seluruh dunia.

Liputan6.com, Jakarta - Layanan peta dan navigasi milik Google, Waze, akan mem-PHK 5 persen karyawannya yang ada di seluruh dunia. Secara angka, tak kurang dari 30 orang karyawan akan diberhentikan dari pekerjaannya.

Adapun ke-30 karyawan ini berasal dari divisi sales, marketing, dan kemitraan. Saat ini jumlah karyawan Waze di seluruh dunia sebanyak 555 orang.

Informasi ini diumumkan oleh CEO Waze Noam Bardin melalui email kepada karyawan.

Mengutip The Verge, Kamis (10/9/2020), selain mem-PHK karyawan, Waze juga akan menutup sejumlah kantornya yang ada di region Asia Pasifik dan Amerika Latin. Beberapa kantor yang akan ditutup antara lain di Malaysia, Singapura, Kolombia, Cili, dan Argentina.

"Saya telah memutuskan untuk memutus 30 karyawan Waze. Saya minta maaf karena email ini datang terlambat, tetapi saya ingin memastikan bahwa kami telah menghubungi semua karyawan yang terkena dampak terlebih dahulu," kata CEO Waze Noam Bardin.

Penutupan kantor Waze di kedua region ini disebabkan karena perusahaan akan memfokuskan bisnis mereka di sejumlah pasar tertentu.

2 dari 3 halaman

Imbas Pandemi

Waze menyebut, PHK dilakukan sebagai imbas dari pandemi Covid-19. Pasalnya karena lockdown, jalan raya di banyak tempat jadi kosong.

Karena tinggal dan bekerja dari rumah menjadi kondisi new normal, lebih sedikit orang yang menggunakan Waze untuk kebutuhan navigasi harian mereka.

Dengan lebih sedikit pengguna yang membuka Waze, berarti pendapatan iklan untuk perusahaan jadi lebih sedikit.

"Dengan pandemi Covid-19 yang terjadi di dunia, kota-kota dan negara-negara pun membatasi perjalanan untuk membatasi peredaran virus, sehingga tidak mengejutkan kalau para pengguna kami lebih sedikit memakai Waze. Hal ini membuat menurunnya jumlah perjalanan yang ditempuh, Carpool, dan pendapatan iklan," katanya.

3 dari 3 halaman

Pikirkan Prioritas Baru

Ia mengatakan, hal ini membuat Waze memikirkan kembali prioritas.

"Kami memutuskan untuk memfokuskan sumber daya kami ke peningkatan produk untuk pengguna, mempercepat investasi kami dalam infrastrktur teknis dan fokus kembali dalam upaya penjualan dan pemasaran di negara-negara yang bernilai tinggi," katanya.

Bardin mengatakan, investasi ini memastikan kesuksesan jangka panjang Waze. Ke depannya, Waze berencana untuk mempekerjakan sejumlah karyawan untuk mengembangkan teknologi dan engineering Waze.

(Tin/Ysl)